SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko
Bojonegoro – Pemerintah Desa (Pemdes) Gayam dan Pemdes Katur, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendukung penuh rencana pembangunan pabrik bioetanol di wilayah Kecamatan Gayam.
Dukungan Pemdes ring satu ladang minyak dan gas bumi (Migas) Banyu Urip, Blok Cepu itu mengemuka setelah dilakukanya survei lokasi rencana pabrik bioetanol oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan perusahaan asal Jepang, JICA (Japan International Cooperation Agency), bersama DPMPTSP Provinsi Jawa Timur (Jatim), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bojonegoro, KPH Bojonegoro dan jajaran, kelompok tani hutan, Forkopimcam Gayam dan terkait lainnya, Rabu (28/05/2025).
Kepala Desa (Kades) Gayam, Winto mengatakan, pihaknya mendukung adanya pendirian pabrik bioetanol di wilayah Kecamatan Gayam. Selain dapat membuka peluang kerja warga sekitar, juga dapat meningkatkan perekonomian bagi para petani. Karena bisa ikut terlibat dalam memenuhi kebutuhan bahan. Seperti jagung dan lain sebagainya.
“Luas lahan kurang lebih 1.400 hektare, dengan penduduk Desa Gayam sebanyak 6.471, dan 8 persennya itu petani. Jadi kalau ada pabrik bioetanol petani bisa terlibat memenuhi kebutuhan bahannya. Sehingga ekonomi mereka ikut meningkat, dan juga dapat mengurangi pengangguran,” kata Kades Winto dalam diskusi dengan BKPM dan perusahaan asal Jepang, JICA (Japan International Cooperation Agency) serta terkait lainnya di Balai Desa Gayam.
Senada diungkapkan Kades Katur, Sukono. Dia juga mendukung penuh adanya pendirian pabrik bioetano tersebut. Karena dapat membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar untuk meningkatkan perekonomian masing-masing.
“Kami juga sangat mendukung adanya pabrik bioetanol ini. Karena petani dan warga sekitar bisa terlibat sehingga dapat mengurangi penganguran ya ada,” kata Kades Sukono.
Pemkab Bojonegoro melalui Kepala DPMPTSP Bojonegoro, Budiyanto mengatakan, bahwa Pemkab menyambut baik adanya rencana pabrik bioetanol di Bojonegoro. Karena semakin banyak investasi yang masuk tentu akan semakin meningkatkan pula perekonomian warga masyarakat Bojonegoro.
“Harapanya dengan adanya pabrik bioetanol ini kedepan bisa memotivasi investor investor lain untuk masuk di Bojonegoro. Dengan begitu maka dapat mengurangi dampak pengangguran dan bisa meningkatkan ekonomi warga,” ujarnya saat dikonfirmasi Suarabanyuurip.com usai diskusi bersama.(sam)