SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur memiliki empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang dikelola dengan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Yakni RSUD Padangan, RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, RSUD Sumberrejo, dan RSUD Kepohbaru.
Empat RSUD tersebut menerima pendapatan total sebesar Rp406,7 miliar pada tahun anggaran 2024. Pendapatan terbesar diraup oleh RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo.
Merujuk data laporan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBS) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro2024, Dinkes memperolah pendapatan sebesar Rp13,2 miliar.
Selain dinkes, empat rumah sakit plat merah ini menerima pendapatan, masing -masing yaitu RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Rp274,9 miliar, RSUD Padangan Rp69,7 miliar, RSUD Sumberrejo Rp38,3 miliar, dan RSUD Kepohbaru Rp10,4 miliar.

Kepala Dinkes Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati mengatakan, bahwa sumber pendapatan dari Dinas Kesehatan berasal dari Puskesmas dan Labkesda. Sedangkan mengenai pendapatan yang diperoleh oleh RSUD, keuangan itu dikelola sendiri oleh masing-masing RSUD.
“Karena semua RSUD di Bojonegoro telah menerapkan sistem BLUD RSUD, (dan oleh karena itu, pendapatan tadi, red.) tetap jadi PAD (Pendapatan Asli Daerah), namun dihitung in out, tidak disetor,” kata Ninik Susmiati kepada Suarabanyuurip.com, Rabu (11/6/2025).
Terpisah, Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto membenarkan, sistem BLUD memang berlaku in out. Pengelolaan keuangan dengan cara ini dinilai aman terlebih dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas layanan kesehatan.
Oleh sebab itu terkait pendapatan, pemimpin komisi yang membidangi salah satunya pengawasan dan evaluasi pelayanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya ini menilai, besaran pendapatan yang diperoleh oleh rumah sakit harus diiringi pula dengan peningkatan kualitas layanan kesehatan.
“Maka besaran pendapatan RSUD, baik di Sosodoro maupun yang lainnya, harus diikuti layanan kesehatan yang semakin baik dan semakin meningkat, jangan sampai sebaliknya,” ujar Mas Pri, sapaan karib politikus muda dari Partai Golkar ini.(fin)