SuaraBanyuurip.com – Obyek wisata Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (28/6/2026) malam, terlihat semarak. Panggung megah dengan lampu hias bepijar terang di tengah kawasan hujan Jati.
Dentum suara sound system menggema. Menarik perhatian ratusan pengunjung. Mereka terus berdatangan, dan berjubel mengitari panggung.
Kobaran api abadi Kayangan Api malam itu menjadi saksi meriahnya perhelatan Festival Geopark Bojonegoro 2025. Beragam seni dan budaya disuguhkan. Mereka tampil apik dalam gelaran “Gelar Seni Taruna Budaya”. Menghibur pengunjung.
“Konsep acaranya bagus. Jarang-jarang acara spektakuler seperti ini digelar di Kayangam Api. Apalagi malam hari,” kata Dicka, warga Sendangharjo.
Gelar Seni Taruna Budaya menampilkan acara Drummer Jam (Nguber Drummer) feat Oklik. Juga parade band. Pentas seni yang digandrungi anak muda. Beberapa lagu hits dibawakan kelompok band. Membuat pengunjung terkesima dalam alunan musik.
Tidak kalah menariknya pagelaran Ketoprak. Ketoprak mengambil lakon Sang Empu Kriyokusumo, Keris Jangkung Luk Telu. Lakon ini berlatar belakang pemberontakan Ra Kuti pada masa pemerintahan Raja Jayanegara. Ketoprak ditampilkan oleh para seniman dari Sanggar Abdi Dalem.
“Harapannya kegiatan seperti bisa menjadi agenda tahunan di sini. Selain bisa menikmati hiburan, keindahan api abadi, juga memberikan rezeki bagi UMKM,” lanjut Dicka.

Gelaran Festival Geopark Bojonegoro 2025 malam di wisata Kayangan Api dirangkai dengan gala dinner. General Manager Pusat Informasi Geologi (PIG) Bojonegoro Kusnandaka Tjatur, mengucapkan terimakasih atas kehadiran para perwakilan geopark dari luar kota. Kabupaten Bojonegoro merupakan satu-satunya geopark dengan kekayaan migasnya.
“Bojonegoro dianugerahi banyak georpark. Sekarang ini Geopark Bojonegoro menuju Unesco Global Geopark,” terangnya.
Sebelumnya, pada pagi harinya telah dilangsungkan pembukaan Festival Geopark Bojonegoro. Festival dibuka oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah. Dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, dan Kepala Bappeda Jatim. Juga beberapa Anggota DPRD dan pejabat Bojonegoro.
Tari api kayangan menjadi pembuka ritual Festival Geopark Bojonegoro 2025. Para pejabat mengitari api abadi kayangan api. Kegiatan dilanjutkan dengan Jambore Taruna Budaya, pengukuhan kepengurusan Taruna Budaya, workshop. Diteruskan pada siang hari Geo Adventure Jaringan Geopark Indonesia.
Ragam kegiatan juga digelar. Mulai Geopark Talk yang digelar di Pusat Informasi Geologi (PIG) Geopark Bojonegoro di Jalan Panglima Sudirman, Kota Bojonegoro; dan Geo Adventure menyusuri lokasi wisata Sumur Minyak Tua Teksas Wonocolo atau Geosite Wonocolo di Kecamatan Kedewan; Museum di SDN Panjunan 2 Kalitidu, Kampung Samin Margomulyo, serta kunjungan di lokasi biosite di Agrowisata Belimbing Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu.
“Festival Geopark Bojonegoro 2025 ini digelar dengan tujuan untuk memadukan pelestarian budaya lokal dengan penguatan potensi Geowisata Bojonegoro menuju pengakuan UNESCO Global Geopark,” kate Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Welly Fritama.
Rangkaian Festival Geopark Bojonegoro 2025, digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, mulai Jumat (27/06/2025) yang diawali ruwatan Murwakala, hingga Minggu (29/06/2025).(red)