SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Transfer dana bagi hasil (DBH) migas untuk Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur diprediksi bakal melampaui target 2025 sebesar Rp 1,9 triliun. Dari DBH Migas yang sudah disalurkan Rp 1,5 triliun, Bojonegoro masih akan menerima dua kali transfer dari pemerintah pusat pada medio Oktober-Desember 2025 ini.
“Kemungkinan, akan dilakukan dua kali penyaluran lagi ke depan, untuk sisa DBH 2025,” kata Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bojonegoro, Teguh Ratno Sukarno.
Penyaluran DBH migas masih tersisa sekitar Rp 388 miliar lebih pada sisa akhir tahun 2025 ini. Jumlah tersebut sama dengan penyaluran pada akhir September kemarin. Teguh memprediksi DBH migas Bojonegoro bakal melampaui target Rp 1,9 triliun, karena hingga saat ini pusat sudah menyalurkan sebesar Rp 1,54 triliun atau 80 persen.
“Meski masih memiliki sisa Rp 388,7 miliar, kedepan pasti ada perubahan. Namun saya yakin akan melampaui target,” jelasnya, Minggu (5/10/2025).
Berdasar data KPPN, rincian penyaluran DBH migas di wilayah Bojonegoro. Meliputi, penyaluran pertama DBH minyak bumi sebesar Rp 193,2 miliar dan Rp 1,1 miliar gas bumi pada 31 Januari 2025.
Kemudian, DBH minyak bumi sekitar Rp 289,9 miliar dan Rp 1,6 miliar gas bumi disalurkan pada 24 Maret 2025; DBH minyak sebesar Rp 289,9 miliar dan Rp 1,6 miliar gas bumi disalurkan pada 28 Mei 2025; Rp 386 miliar DBH minyak bumi dan Rp 2,2 miliar DBH gas bumi disalurkan 31 Juli 2025; dan kembali disalurkan Rp 386,5 miliar DBH minyak bumi dan Rp 2,2 miliar DBH gas bumi pada 30 September lalu.
Berdasar data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bojonegoro, dari APBD 2025 sebesar Rp 7,9 triliun baru terserap Rp 2,26 triliun atau 28,56 persen per 31 Juli kemarin.
“Silpa di APBD 2025 diasumsikan sekitar Rp 2,5 triliun,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri.
Asumsi silpa tersebut berpotensi bertambah hingga Rp 3 triliun lebih, apabila serapan APBD menumpuk di akhir tahun. Apalagi hingga pertengahan tahun 2025 ini serapan masih rendah sekitar 28,56 persen.
Sementara itu, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bojonegoro, Lasuri menambahkan, transfer DBH Migas di akhir tahun berpotensi memperbesar sila lebih pembiayaan anggaran (Silpa) APBD 2025. Apalagi serapan APBD hingga saat ini belum ada 40 persen.
“Silpa di APBD 2025 diasumsikan sekitar Rp 2,5 triliun. Tapi itu bisa bertambah hingga 3 triliun rupiah,” kata legislator PAN itu.(jk)