Merintis Peternak Kambing di Tiung Biru

MESKI belum maksimal namun program Corporate Social Responsibility (CSR) yang digulirkan operator ladang minyak Tiung Biru (TBR) Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) Aset 4 periode 2012-2013 sudah dirasakan oleh warga Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa-Timur.

Program CSR yang sudah dilakukan oleh Pertamina EP ini diantaranya pembangunan infrastruktur seperti penerangan jalan, pagar makam, balai desa, tempat ibadah, pembangunan jalan lingkungan dengan pengurukan pedel, dan pembangunan jalan poros Kecamatan Purwosari – Tambakrejo sepanjang 12 Km menuju lokasi TBR juga dibangun dengan beraspal hotmik.

Kini perusahaan negara tersebut juga menggulirkan program CSR untuk pemberdayaan dalam peningkatan ekonomi warga. Wujudnya melalui bantuan ternak kambing yang digulirkan pada kisaran bulan Maret 2013 lalu, dengan sistem perguliran, dan perkawinan alami.

Total kambing yang diberikan Pertamina EP kepada warga Desa Kalisumber sebanyak 99 ekor. Rinciannya, 90 ekor betina dan sisanya pejantan.

Bantuan kambing produktif tersebut dikelola oleh tiga kelompok masyarakat dari Desa Kalisumber. Mereka dipandu oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) yang digandeng Pertamina EP, sebagai pendamping program.

Salah satu warga Kalisumber yang menerima bantuan ternak kambing, Iskandar,  mengatakan, sekalipun belum mendapatkan keuntungan maksimal. Namun, bantuan ternak kambing yang diberikan Pertamina EP Aset 4 sudah bisa dirasakan hasilnya. Saat ini kambing yang dipeliharanya sudah melahirkan anak.

“Saya menerima bantuan dua ekor kambing pada bulan Maret 2013. Satu pejantan satu ekornya lagi betina, dan sekarang sudah beranak satu,” kata Iskandar saat ditemui di rumahnya.

Selama hampir setahun memelihara kambing, manfaat yang dirasakannya tidak hanya materi saja. Lebih dari itu yang paling penting lagi adalah pengalaman dalam berternak kambing secara benar. Apalagi sebulan sekali dilakukan pertemuan rutin dengan LMS LPKP untuk mematangkan program berternak kambing.

“Dari pengalaman tersebut saya membeli tiga ekor kambing, sekarang sudah berkembang jadi lima ekor. Total saat ini saya memelihara delapan ekor, Pak,” jelasnya.

Ketua Kelompok Ternak Barokah Jaya, Desa Kalisumber, Kariyanto, mengaku, jumlah bantuan yang diterima kelompok Barokah Jaya sebanyak 33 ekor kambing. Rinciannya, 30 ekor kambing betina, tiga ekornya lagi kambing pejantan. Dari jumlah tersebut dibagikan kepada 26 orang anggota dengan sistim perguliran.

Alhamdulillah untuk kelompok yang saya pegang sudah ada peningkatan. Dari total 33 ekor kambing sekarang sudah menjadi 44 ekor kambing. Karena, yang 11 ekor kambing diantaranya adalah anakan dari betina bantuan,” ungkapnya.

Dia jelaskan, hingga saat ini program pergulirannya sesuai dengan kesepakatan awal belum ada yang dilakukan. Karena, masih menunggu kondisi kambing anakan usia dewasa, agar  ketika betinanya digulirkan sudah tidak terganggu lagi pertumbuhannya.

Kordinator pendampingan dari LSM LPKP, Arif Hidayat, mengaku, bantuan awal program ternak kambing dan domba jantan yang diberikan Pertamina EP Aset 4 pada 2013 silam sebanyak 99 ekor, dengan sistem kawin alami dan perguliran.

“Jenis kambing yang dibantukan untuk betina Jawa Randu sebanyak 80 ekor, betina domba 10 ekor, Jantan PE tujuh ekor, dan Jantan Garut dua ekor,” kata Arif Hidayat saat dikonfirmasi di sela-sela kegiatan pendampingan di Desa Kalisumber.

Kambing tersebut dibagikan kepada tiga kelompok. Yakni, pertama; Kelompok Maju Jaya, 30 ekor betina Jawa Randu, dan tiga ekor PE Jantan, kedua; Kelompok Sumber Barokah 20 ekor Jawa Randu, 10 betina domba, dan pejantan dua ekor PE dan satu ekor Garut, ketiga; Kelompok Barokah Jaya, 28 ekor Jawa Randu betina, dua betina gibas dan pejantan dua ekor PE dan satu ekor Garut.

“Selain pertemuan rutin kelompok, juga dilakukan studi banding, Mas. Tempat yang dikunjungi adalah di Balai Besar Inseminasi Buatan di Singosari. Di tempat ini peternak belajar tentang deteksi birahi kambing, inseminasi buatan pada kambing, cara penanganan kambing yang baru melahirkan, serta pengelolaan pakan,” jelasnya.

Dia menambahkan, sampai saat ini dari tiga kelompok ternak tersebut sudah berhasil mendapatkan anakan yang cukup baik. “Total keseluruhan sebanyak 57 anakan dari tiga kelompok yang ada,” imbuhnya.

Pemdes Kalisumber menyambut baik program ternak kambing yang diberikan Pertamina EP kepada warga. Program ini memberikan pengalaman kepada warga dalam berternak kambing dengan baik.

“Program ini sudah tepat sasaran karena sudah susai dengan hasil kesepakatan musyawarah sebelumnya,” kata Kepala Desa Kalisumber, Lasrini Kumihayun, ketika dikonfirmasi Suara Banyuurip awal bulan Maret 2014 lalu.

Sementara itu Camat Tambakrejo, Ngasiadji, menyatakan, menyambut baik program bantuan untuk pengembangan ekonomi warga dari Pertamina EP di Kalisumber tersebut. “Saya sarankan baik pendamping program, kelompok maupun Pertamina EP untuk tetap transparan dalam hal pengelolaannya,” ungkap Ngasiadji.

Ngasiadji berharap, ke depan Pertamina EP untuk lebih meningkatkan bantuan melalui program CSR tidak hanya di Desa Kalisumber saja. Masih ada desa lain yang membutuhkan bantuan agar bisa ikut maju seperti desa yang ada di sekitar ladang Tiung Biru tempat operasinya Pertamina EP.

Sedangkan Legal and Relation Manager Pertamina EP Aset 4, Arya Dwi Paramita, menyatakan,  pemberian bantuan ternak kambing kepada Desa Kalisumber  juga berdasarkan hasil koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro. Selain mempertimbangkan budaya beternak yang dilakukan masyarakat Kalisumber.

“Potensi pakan untuk berternak juga tersedia, maka dengan bekerja sama dengan dinas terkait digulirkanlah program ini,” kata Arya Dwi Paramita.

Sebelum pelatihan berternak dilakukan, ungkap Arya Dwi Paramita, Pertamina EP melakukan sosialisasi, lokakarya pembuatan kalender musim dan pemetaan potensi desa. Kemudian dilanjutkan pelatihan ternak kambing domba dasar, pelatihan tentang pakan, pelatihan tentang berbagai penyakit ternak dan lain sebagainya.

Dalam program ini personil dari LPKP live in di Desa Kalisumber.  Mereka bertugas memantau perkembangan ternak, dan membantu para anggota kelompok bila sewaktu-waktu membutuhkan.

Sistem program ini ternak bukan diproduksi (diambil dagingnya) namun dikembangbiakan. Ketika sudah beranak, maka induk digulirkan ke anggota kelompok yang belum mendapatkan ternak.

Dia katakan, konsep program ini Pertamina EP sejak awal mengajak warga masyarakat untuk berternak yang menguntungkan. Apabila ada kelompok atau warga akan menjual kambing hasil ternaknya Pertamina EP melalui LPKP dan Dinas terkait akan membantu pemasarannya. Hasilnya kemudian dibelikan ternak yang lebih muda untuk dikembangbiakan lagi kepada warga yang belum menerima bantuan. Sebagian lagi disisihkan untuk kas kelompok. (samian sasongko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *