Faisal Basri Apresiasi Dana Abadi Migas Bojonegoro

SuaraBanyuurip.comRirin Wedia

Bojonegoro – Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menerapkan konsep Dana Abadi minyak dan gas bumi (Migas) mendapat apresiasi Ekonom dan Ketua Tim Anti-Mafia Migas, Faisal Basri.Mantan aktivis pemberantasan korupsi itu menilai konsep tersebut sangat bagus.

“Migas harus dijaga agar tidak dicuri oleh maling-maling yang saat ini Bojonegoro bagaikan sebuah kebun migas. Maka, harus dipagari agar orang yang tidak berhak tidak dapat masuk ke dalamnya,” kata Faisal Basri saat berkunjung ke Bojonegoro beberapa waktu lalu.

Dia menyampaikan, perlu mengingatkan kepada semua masyarakat, pada ajaran di dalam agama Islam, tepatnya Surat Yusuf Ayat 46-49. Bahwa diceritakan waktu itu, Raja Firaun bermimpi melihat tujuh Sapi betina gemuk dimangsa tujuh Sapi kurus. Kemudian ada tujuh bulir gandum yang bernas, yang hijau dan tujuh bulir gandum yang kering.

“Para penafsir mimpi Raja tidak ada yang dapat menjelaskan, kecuali Nabi Yusuf. Nabi menganjurkan agar Raja Fir’aun menanam tanaman pangan saat ini di saat musim sedang baik. Hasilnya akan baik. Maka gunakan hasilnya seperlunya. Dan selebihnya tetapkan (simpan) dalam bulirnya,” lanjut Basri.

Menurut Basri, semangat Dana Abadi yang ingin dibuat oleh Bojonegoro sejalan dengan spirit ajaran tersebut. Hasil pendapatan migas akan disimpan, dan akan digunakan pada saat musim paceklik tiba, atau saat sumber migas telah habis. Ataupun jika lagi kesusahan dan sangat membutuhkan, hasil yang disimpan (Dana Abadi Migas) dapat digunakan, tapi hanya seperlunya. Seperti untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Bojonegoro.

“Saya secara pribadi bersama teman-teman di Jakarta berusaha membuat pagarnya lebih kuat agar tidak ada banteng yang masuk ke kebun migas. Tidak ada babi hutan yang masuk ke kebun migas. Menjaga kebun migas yang kita pelihara untuk anak cucu kita,” ujarnya.

Dana Abadi migas itu juga merupakan pembelajaran dari Business Cycle. Yaitu ada masa-masa baik, ada masa-masa buruk. “Pada masa baik jangan sampai lupa pada masa buruk dan sebaliknya,” pesan Basri.(rien)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *