SuaraBanyuurip.com – D Suko Nugroho
Bojonegoro – Meningkatnya aktivitas pengangkutan alat berat ke lokasi proyek Gas Unitisasi Jambaran – Tiung Biru (J-TB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengundang keluhan pengguna jalan yang melintas di jalan Gayam, Kecamatan Gayam.
Penyebabnya, kondisi jalan kabupaten di wilayah Gayam sekarang ini hanya memiliki lebar lima meter. Sehingga setiap kali kendaraan besar pengangkut alat berat melintas, pengguna jalan merasa terganggu.
“Ya terpaksa harus berhenti dan mencari jalan yang lebih lebar. Kalau tidak begitu bisa terperosok di parit,” kata  Sujud, salah satu warga Gayam.
Dari pantauan suarabanyuurip.com, selama dua hari ini kendaraan besar pengangkut logistik proyek Unitiasasi Gas J-TB melintas di poros Kalitidu – Gayam menuju Desa Bandungrejo dengan dikawal petugas polsek.
“Idealnya diperlebar menjadi enam meter,” sambung Kepala Desa Gayam, Winto dikonfirmasi terpisah.
Menurut dia, lebar jalan yang ada sekarang ini kurang layak untuk  digunakan sebagai jalur utama mobilisasi logistik proyek pengeboran J-TB.
“Jangankan dilintasi kendaraan besar, mobil biasa saja pengendara harus berhenti dulu saat simpangan,” tutur Winto, mengungkapkan.
Sekadar informasi poros Kalitidu – Gayam sepanjang kurang lebih 7 kilo meter. Sedangkan yang masuk wilayah Gayam sepanjang 3 kilo meter. Jalur ini merupakan akses utama menuju Lapangan Unitisasi J-TB.(suko)