SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) Cabang Bojonegoro, Jawa Timur, terus mendorong perusahaan baik di sektor minyak dan gas bumi (migas) maupun non migas untuk mendaftarkan karyawannya mengikuti program BPJSTK.
Apalagi perusahaan milik negara yang tengah melakukan pekerjaan berat dan penuh resiko, seperti Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC).
PEPC merupakan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dan memiliki sub kontraktor pelaksana proyek Engineering, Procuremen, and Constructions (EPC) Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) oleh PT Rekayasa Industri (Rekind), dan pemboran sumur oleh Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
Perusahaan itu punya banyak karyawan, bahkan pada puncak konstruksi akan menyerap sekira 6.000 tenaga kerja. Oleh karena itu, BPJSTK terus mengingatkan kepada perusahaan agar mendaftarkan para pekerjanya.
“JTB sudah ada sekira 2.000 pekerja yang terdaftar,” tegas Kepala Bidang Pemasaran BPJSK Bojonegoro, Dadang Setiawan.
Apalagi syarat untuk menjadi pegawai di Pertamina EP harus terdaftar dulu di program BPJS Ketenagakerjaan. Nanti pada puncak konstruksi tentu akan lebih banyak lagi, karena pekerjanya bertambah.
Bukan hanya pekerja migas kantoran saja yang sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan seperti perusahaan Pertamina EP Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan Pertamina EP Asset 4 Sukowati, tetapi juga para penambang tradisional di Kecamatan Kedewan yang berada dibawah naungan BUMD PT. Bojonegoro Bangun Sarana (BBS). Karena program ini sudah jelas manfaatnya, juga akan memberikan kenyamanan dalam bekerja.
“Kami bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan terus melakukan sosialisasi program ini ke perusahaan negara maupun swasta agar para karyawan mengikuti program BPJSTK ini,” pungkasnya.(rien)