SuaraBanyuurip.com – Didik Jatmiko
Bojonegoro – Pemuda Desa Sudu, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, melakukan demo damai menuntut Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) dan kontraktornya PT Rekayasa Industri (Rekind) mempekerjakan mereka di proyek unitisasi Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB).
Aksi dilakukan di lokasi proyek gas metering gas processing facility (GPF) JTB di Desa Sudu, Minggu (12/7/2020). Tepatnya di perlintasan rel kereta api sebidang yang menjadi akses pengangkutan alat berat proyek gas.
Demo diikuti sekitar 10 pemuda perwakilan karang taruna desa setempat. Mereka membetangkan spanduk berisi tulisan “Pemuda Sudu juga Butuh Kerja”. Spanduk itu kemudian di pasang di area akses jalan masuk tepatnya di pinggir jalan raya Bojonegoro – Padangan.
Koordinator lapangan (Korlap), M Nur Cahyono menyampaikan, aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk protes minimnya pelibatan pemuda Sudu di proyek Gas JTB.
“Padahal proyek gas metering JTB ini lokasinya di Desa Sudu. Tapi kami selama ini hanya penonton. Tidak bisa bekerja di situ,” tegae Cahyono di lokasi demo kepada suarabanyuurip.
Cahyono mengungkapkan, kebanyakan tenaga kerja yang bekerja di proyek gas JTB justru berasal dari luar daerah. Sementara lamaran pekerjaan yang diajukan pemuda Sudu ke perusahaan yang terlibat di proyek tersebut tidak pernah diterima.
“Kami sudah pernah memasukkan lamaran pekerjaan dengan menggunakan rekom dari pemerintah desa tapi tidak ada yang diterima oleh perusahaan atau kontraktor di situ,” tandasnya.
Menurut dia, aktivitas proyek tersebut telah memberikan dampak negatif bagi warga. Setiap malam hari banyak kendaraan berat yang melintas melalui jalan tersebut tanpa ada sosialisasi ke warga sekitar, pemuda dan pemdes Sudu.
“Warga merasa kebisingan dan terganggu,” ucapnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Pertamina EP Cepu untuk memprioritas pemuda Sudu untuk terlibat di proyek Gas JTB. Saat ini, kata Cahyono, ada 250 pemuda Desa Sudu menganggur.
“Jika tidak kami akan terus melakukan demo,” ancamnya.
Kepala Desa Sudu, Manan memahami aksi yang dilakukan karang taruna tersebut merupakan bentuk kekecewaan pemuda yang tidak bisa bekerja di proyek gas yang ada di desanya.
“Aksi ini seharusnya tidak terjadi kalau perusahaan melibatkan pemuda di proyek gas JTB,” ujarnya dikonfirmasi terpisah.
Sementara itu, suarabanyuurip masih berusaha mendapatkan konfirmasi dari Pertamina EP Cepu dan Rekind.(dik)