SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Pemerintah Desa (Pemdes) Pilanggede, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar festival layang-layang dua dimensi, Minggu (6/9/2020). Festival yang digelar di lapangan Taman Pinggir Gawan (TPG) tersebut sebagai bentuk rasa syukur masyarakat dalam menyambut musim panas.
Sekitar 43 layang-layang besar beraneka ragam bentuk dan tema mewarnai langit sore Desa Pilanggede. Di antaranya bentuk leang-leong, garuda, hingga jenis hewan ditampilkan peserta lomba.
Ketua Panitia Festival layang-layang Iwan Zuhdi mengatakan, peserta lomba layang-layang hanya boleh diikuti masyarakat lokal Bojonegoro saja. Sebab, masih dalam keadaan pandemi Covid-19. Karena itu, peserta dari luar Bojonegoro, tidak diperkenankan mengikuti lomba.
“Festival layang-layang ini untuk mengisi waktu luang dan menghibur masyarakat,†katanya saat di temui di taman.
Dia menjelaskan, festival layang-layang ini sebagai ajang kompetisi dan menyalurkan hobi masyarakat Desa Pilanggede. Selain itu, masyarakat Pilanggede sudah biasa membuat layang-layang berukuran besar yang dikenal dengan sebutan ‘sowangan’ kemudian menerbangkannya di tepi Bengawan Solo.
“Kemudian ini menjadi salah satu ide untuk membuat festival layang-layang,” lanjut Iwan.
Ada beberapa kategori penilaian dalam lomba layang-layang tersebut, di antaranya melihat dari keindahan, keunikan, ketenangan, ketinggian dan yang terpenting bisa terbang.
“Rata-rata layang-layang mempunyai keunikan dan bentuk indah. Namun, saat diterbangkan tidak bisa terbang,’’ katanya kepada SuaraBanyuurip.com.
Kepala Desa Pilanggede Yaskun menambahkan, selain menggelar festival layang-layang, Pemdes juga mengadakan lomba kebersihan lingkungan. Karena, itu sangat penting untuk menjaga lingkungan masyarakat.
“Lomba lingkungan sudah menjadi kegiatan rutin yang digelar oleh Pemdes Pilanggede,†ujar Yaskun. (jk)