SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Menjelang hari raya Idul Adha, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Bojonegoro, Jawa Timur mencatat 9.308 ekor sapi siap dipotong. Namun, sebelum dilakukan pemotongan untuk kurban, sapi harus dicek untuk mengetahui kesehatannya.
“Hal ini untuk mengetahui apakah sapi tersebut terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) atau tidak,” kata Kabid kesehatan hewan dan pemasaran hasil peternakan Disnakan Bojonegoro, Sugiharti Sri Rahadju.
Dia mengatakan, selain menyiapkan petugas atau dokter hewan untuk pengecekan kesehatan sapi juga melakukan pengawasan terhadap aktivitas jual beli. Sebab, saat ini para pedagang sudah mulai menjual hewan ternaknya baik melalui media online maupun secara langsung.
“Karena itu, untuk menghindari PMK kami melakukan pengawasan dan komunikasi intens dengan pedagang hewan,” katanya, Kamis (23/6/2022).
Yayuk sapaan akrabnya menjelaskan, untuk saat ini ada sebanyak 9.308 ekor sapi siap potong. Hewan ternak lainnya yang siap potong seperti kambing ada 7.428 ekor dan domba 14.266 ekor.
Dia mengatakan, hewan ternak yang akan dikurbankan harus melalui pemeriksaan ketat sesuai standar kesehatan dan sesuai syarat ternak kurban. Apalagi saat ini PMK sudah merebak sehingga para pedagang diharapkan menjaga kesehatan ternaknya yang akan dijual atau dikurbankan.
“Jadi pedagang harus menjaga kesehatan ternaknya. Tapi jika sudah terpapar PMK, dan di hari H sudah sembuh itu masih bisa diikutkan kurban,” katanya.(jk)