Jalan Poros Gayam Akan Dibangun Rigid Beton, Kades : Harus Maksimalkan Sumber Daya Lokal

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Jalan poros umum kecamatan (PUK) yang menghubungkan Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu – Gayam – Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawq Timur, akan dibangun rigid beton tahun 2022 ini. Pemerintah desa di sepanjang jalur proyek meminta kepada pelaksana proyek agar melibatkan sumber daya lokal secara maksimal.

Proyek paket rekonstruksi jalan Sumengko – Bandungrejo akan menelan anggaran sebesar Rp24.444.722.053 yang bersumber dari APBD Bojonegoro tahun 2022. Proyek ini akan dikerjakan oleh perusahaan asal Yogyakarta, PT Diwongso Agung Konstruksi.

“Tenaga kerja maupun pengusaha lokal harus dilibatkan maksimal,” ujar Kepala Desa (Kades) Gayam, Kecamatan Gayam, Winto kepada suarabanyuurip.com, Sabtu (25/6/2022).

Kades dua periode di ring satu Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu itu juga menyarankan agar pembangunan tidak hanya untuk jalan rigid. Tetapi tembok penahan tanah (TPT), U-Ditch, dan penerangan jalan umum (PJU) perlu dibangun.

Tujuannya, lanjut Winto dengan pembangunan TPT dan U-Ditch akan menjadikan jalan rigid tidak mudah rusak, karena tanah di sepanjang jalur tersebut merupakan tanah gerak. Selain itu, aliran air di sepanjang kanan dan kiri jalan bisa lancar ketika hujan. Tidak meluber ke jalan.

“PJU di sepanjang jalur ini juga penting untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas, utamanya pada malam hari,” tegasnya.

Winto juga mengingatkan kepada kontraktor pelaksana nantinya untuk meminimalisir kemacetan ketika pengecoran jalan dimulai.

“Saya rasa kontraktor secara teknis pekerjaan udah paham bagaimana meminimalisir kemacetan. Misalnya dengan memperbanyak flagman, rambu-rambu K3 atau teknis-tekni lain,” pungkasnya.

Jalan Poros Gayam Akan Dibangun Rigid Beton, Kades : Harus Maksimalkan Sumber Daya Lokal
Kades Katur

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Katur, Kecamatan Gayam, Sukono mengaku mendukung pembangunan jalan rigid Sumengko – Bandungrejo. Hanya saja, ia meminta kepala pelaksana proyek untuk menyosialisasikan kepada pemerintah desa di sepanjang jalur sebelum proyek dimulai. Tujuannya agar masyarakat mengetahui proyek yang akan dilaksanakan di desanya.

“Karena kami juga belum mengetahui, titik nol proyek ini di Sumengko atau di Bandungrejo. Untuk pembangunannya nanti apakah dimulai dari titik nol atau titik akhir, kita juga belum tahu. Jadi perlu duduk bersama untuk membahasnya. Karena kemarin kita baru hanya mendapat tembusan surat dari pelaksana proyek,” sambungya.

Pria yang menjabat Ketua Paguyuban Kepala Desa se Kecamatan Gayam ini berharap adanya pelebaran jalan sepanjang jalur yang masuk wilayah Kecamatan Gayam. Sebab dengan lebar jalan sekarang ini hanya 5 meter dinilai kurang ideal untuk jalan kabupaten.

“Apalagi jalur di wilayah Gayam ini banyak dilalui kendaraan besar. Setiap ada truk trailer pasti kendaraan atau penguna jalan dari arah berlawanan harus berhenti dulu,” ungkapnya.

Idealnya, lanjut Sukono, ada penambahan lebar 2 meter di kanan dan kiri jalan sepanjang jalur tersebut. Agar arus lalu lintas lancar dan tidak membahayakan pengguna jalan.

“Semoga tahun depan masalah ini bisa diperhatikan oleh para pemangku kebijakan. Karena harapan kami, Gayam nantinya menjadi ikon Bojonegoro. Karena sumber pendapatan terbesar Bojonegoro berasal dari sini, dari sumur minyak Banyu Urip,” pungkasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data di laman layanan pengadaan secara elektronik atau LPSE Bojonegoro, nilai pagu rekonstruksi Jalan Sumengko – Bandungrejo sebesar Rp26.250.000.000. Sementara harga perkiraan sendiri (HPS) Rp26.249.959.850,28, harga penawaran Rp 25.444.727.053,81, dan harga terkoreksi Rp25.444.727.053,81.

Lelang paket proyek rekonstruksi jalan Sumengko – Bandungrejo dimenangi oleh PT Diwongso Agung Konstruksi beralamat Dusun Bakungan RT 001 RW 056 Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Rekonstruksi jalan Sumengko – Bandungrejo yang akan dirigid beton sepanjang kurang lebih 5,6 kilo meter (Km), dengan lebar 5 meter. Lama pekerjaan 190 hari atau tiga bulan.

Jalan ini merupakan jalan menuju proyek unitisasi Lapangan Gas Jambaran – Tiung Biru (J-TB), dan berada di kawasan ring satu Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Saat ini kondisi jalan tersebut sudah beraspal dan sebagain rigid beton.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *