Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Kalangan buruh di Kabupaten Bojonegoro mengeluhkan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Karena kebijakan itu memberatkan masyarakat kecil. Sebab jika BBM dinaikkan maka semua kebutuhan otomatis bakal naik.
“Menurut saya, kebijakan pemerintah ini perlu dikaji ulang agar tak memberatkan masyarakat kecil,” kata Ketua Cabang Federasi Serikat Pekerja (FSP) Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman (RTMM) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bojonegoro Anis Yulianti.
Dia mengatakan, harus ada kebijakan yang tepat dari pemerintah selain menaikkan harga BBM karena merugikan masyarakat kecil. Terutama kebutuhan pokok akan otomatis naik apalagi transportasi umum.
Anis menjelaskan, skema dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) tentu kurang tepat karena sasarannya pun pasti tidak tepat. Jadi, kebijakan menaikkan harga BBM ini perlu dikaji ulang.
“Tentu sangat menolak kenaikan harga BBM karena semua kebutuhan bakal naik,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Supriyanto menanggapi hal itu mengatakan, dampaknya pasti ke masyarakat dan pemerintah harusnya membuat skema yang tepat
“Yakni dengan beberapa skema bantuan yang di luncurkan harapanya daya beli masyarakat tetap terjaga dengan naiknya harga BBM ini,” katanya.(jk)