Berawal Iseng Posting di Medsos, Sriani Sukses Kembangkan Usaha Opak Singkong

Sriani menunjukkan produksi Opak Singkong yang dipasarkan melalui media sosial atau Medsos.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Kesuksesan bisnis bisa berawal dari mana saja. Sriani awalnya tak menyangka jika apa yang dilakukannya secara iseng, memposting opak singkong di media sosial, membuahkan hasil bagus. Bahkan, postingannya disambut dengan pesanan dari temannya di Facebook.

“Awalnya, saya membuat opak singkong hanya untuk camilan dan lauk sendiri. Kemudian iseng mengunggah di Facebook dan WhatsApp ternyata banyak komentar, pesan, dan inbox yang masuk,” kata Sriani sapaan akrabnya.

Perempuan asal Desa/Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur ini bercerita, ia mengamati belum ada orang jualan opak di wilayah Sekar. Sebab, camilan ini sering hanya dibuat camilan saat ada hajatan saja, misalnya seperti pernikahan.

“Jadi saya jalankan saja usaha ini tepatnya mulai tahun 2018 lalu,” katanya, Rabu (21/9/2022).

Usaha opak singkong milik Sriani tak selalu mulus. Omzet bersih saat awal merintis hanya Rp 150 ribu per bulan. Tapi berkat ketekunannya, kini ia bisa mengembangkan usahanya ini dan memperoleh omzet bersih yang lumayan.

“Pernah yang masih saya ingat sampai sekarang adalah opak singkong pernah dikembalikan dari toko modern yakni senilai Rp 1.350.000. Dan itu saya jadikan pengalaman untuk mengembangkan usaha saya ini,” katanya.

Cara membuat opak singkong, lanjut dia, cukup mudah. Akan tetapi harus melalui beberapa tahap seperti pengambilan singkong, mengupas, mencuci hingga bersih, memarut, dan memasak adonan singkong sampai matang. Setelah itu, cetak singkong susuai keinginan kemudian dikeringkan selanjutnya digoreng dan dibuat camilan atau lauk.

Selain dibuat opak, singkong juga bisa dibuat berbagi macam camilan seperti keripik, tape, stik, cake, dadar, hingga getuk singkong. Semua jenis camilan itu berbahan dasar singkong. Namun, Sriani saaat ini lebih fokus pada pembuatan opak singkong.

“Kalau opak sendiri nama lain dari kerupuk. Jadi bisa dibuat lauk makan maupun camilan. Rasanya gurih dan renyah, kebetulan saya menyediakan 3 varian rasa ada original, balado, dan extra pedas,” katanya.

Untuk pemasaran opak singkong ini difokuskan melalui online seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram. Karena media sosial bisa menyasar semua kalangan baik masyarakat, guru, lembaga atau instansi pemerintah.

Harga opak singkong bikinannyapun cukup terjangkau yakni Rp 5 ribu untuk kemasan biasa hingga Rp 15 ribu kemasan premium. Dia mengatakan, dalam sebulan bisa menjual 307 bungkus camilan opak singkong berbagai kemasan.

“Setiap hari produksi tapi tergantung pesenan konsumen. Kadang seminggu 3 kali bahkan pernah seminggu ful produksi dan bisa menghabiskan 15 kg singkong per hari,” kata Sriani.

Kedepan Sriani berobsesi opak singkong bisa mempunyai pabrik dan bisa dijadikan sebagai lapangan pekerjaan untuk ibu-ibu rumah tangga. Dan opak singkong bisa menjadi camilan khas Bojonegoro terutama dari Kecamatan Sekar.

“Syukur-syukur opak singkong menjadi oleh-oleh khas Jawa timur,” katanya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *