Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Republik Indonesia Pratikno menyebut Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memiliki APBD terbesar dari dana bagi hasil (DBH) migas. Namun, Mensesneg mengingatkan dengan APBD terbesar jangan sampai masyarakat Bojonegoro miskin bahkan alami stunting.
Hal tersebut disampaikan Mensesneg Pratikno saat mengucapkan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 345. Mensesneg Pratikno mengucapkan selamat kepada Ibu Bupati, jajaran pemerintah, dan seluruh masyarakat Bojonegoro merayakan hari jadi Kabupaten Bojonegoro ke 345.
“Alhamdulillah Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten dengan APBD terbesar terutama dari bagi hasil minyak dan gas. Dana bagi hasil migas merupakan anugerah yang luar biasa dari Allah kepada kita semuanya,” katanya sebagaimana dikutip dari siaran video Mensesneg RI dari Instagram Ademos.
Pratikno berharap anugerah tersebut dapat dikelola dengan baik. Jangan sampai terjadi pemerintah daerahnya kaya masyarakatnya masih ada yang sengsara.
“Jangan ada rakyat Kabupaten Bojonegoro yang miskin, jangan ada stunting, jangan ada yang terisolir, jangan ada yang tanpa listrik, jangan ada yang tanpa MCK, dan jangan ada yang tidak mampu berobat,” pesan menteri kelahiran Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Praktiko juga mengingatkan jangan ada masyarakat Bojonegoro yang tidak mampu bersekolah, jangan ada juga petani terbelit rentenir, jangan ada petani kekeringan, jangan sampai anak-anak mudanya tidak memperoleh pendidikan dan tidak ada peluang untuk berkreasi dan berwirausaha.
“Ini adalah tantangan kita tapi Kabupaten Bojonegoro punya modal yang besar yaitu APBD dan harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab untuk rakyat. Selamat memanfaatkan anugerah Tuhan ini dengan sebaik-baiknya agar rakyat semakin sejahtera,” katanya.(jk)