Mediasi Berjalan Alot, Warga Tetap Tuntut Kompensasi Dampak Migas Kolibri

Perwakilan massa pendemo melakukan mediasi dengan Pertamina EP Cepu Zona 11 yang difasilitasi Muspika Ngambon di Balai Desa Bondol.

Suarabanyuurip.com – Sami’an Sasongko

Bojonegoro – Usai melakukan unjuk rasa dan menyampaikan tuntutan di lokasi sumur migas Kolibri-001, puluhan warga Desa Bondol, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, melakukan mediasi dengan Pertamina EP Sukowati Field Zona 11.

Mediasi dilaksanakan di Balai Desa Bondol dengan difasilitasi Muspika Ngambon dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro.

Koordinator aksi, Kusnan menyampaikan, kegiatan tes sumur (Well Test) Migas Kolibri telah banyak menimbulkan dampak negatif bagi warga sekitar. Mulai dari suara bising, polusi udara, bau tidak sedap yang membuat kepala pusing dan perut mual mual. Sehingga membuat warga tidak nyaman.

“Kami minta Pertamina memberikan kompensasi kepada warga. Karena kami sudah merasa dirugikan akibat akitifitas migas di sini,” tegas Kusnan.

Menanggapi hal itu, Humas PT Pertamina EP Cepu Zona 11, Sony Aditya menyampaikan, kompensasi akan diberikan setelah adanya hasil pengukuran batas ambang dari DLH Bojonegoro terkait keluhkan warga.

“Kita tunggu hasil dari DLH,” tegasnya.

Mediasi berjalan alot. Warga tetap bersikukuh atas tuntutannya.

Hadir dalam mediasi tim PT Pertamina EP Cepu Zona 11 diantaranya Public Relation Staff PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) Sukowati Field, Eko Yudha Prawira, bagian sosial ekonomi (Sosec) Ismail dan Teknisi, Helmi.

Selain itu pertemuan juga difasilitasi Camat Ngambon M. Ridwan Sayadi beserta jajaran muspika, perangkat Desa Bondol, dan sejumlah perwakilan warga. Hingga berita ditayangkan mediasi masih berlangsung.(sam)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *