Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Disperinaker Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengklaim tak pernah terima pemberitahuan pelibatan tenaga kerja (naker) proyek sumur minyak dan gas bumi (Migas) Kolibri (KOL-001). Hal tersebut disampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro dengan Pertamina EP Sukowati Field Zona 11, Selasa (04/07/2023).
Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro, Slamet mengatakan, pengerjaan proyek Sumur Migas Kolibri di Desa Bondol, Kecamatan Ngambon baru dimulai. Salah satunya pembangunan pagar lokasi.
“Namun, subkontraktor tidak pernah melaporkan jika ada lowongan pekerjaan di proyek migas tersebut,” katanya.
Selain itu, kata Slamet, Disperinaker Bojonegoro juga tidak pernah menerima laporan atau pemberitahuan terkait pelibatan warga lokal. Namun, jika terjadi masalah Disperinaker baru diperlukan.
“Tidak ada pemberitahuan sama sekali, waktu ada masalah baru diperlukan,” ujarnya.
Sekretaris Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto mengatakan, kesimpulan RDP tadi siang tidak adanya koordinasi dan komunikasi antara Pertamina EP Sukowati Field Zona 11 dengan Disperinaker terkait rekrutmen tenaga kerja.
“Sehingga banyak warga yang mengadukan,” kata Mas Pri sapaan akrabnya.
Sementara Public Relation PT Pertamina EP Sukowati Field, Eko Yudha Prawira, saat dikonfirmasi SuaraBanyuurip.com melalui sambungan telepon WhatsApp terkait perekrutan naker migas kolibri dan pemberitahuan ke Disperinaker tersebut tak menjawab meski terlihat berdering.
Diwartakan sebelumnya, proyek pemasangan pagar lokasi Sumur Migas Kolibri di Desa Bondol, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai dikerjakan pada Senin (05/06/2023) oleh PT Petrotec subkontraktor PT Pertamina EP Sukowati Field Zona 11.(jk)