Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Pemerintah Desa (Pemdes) Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kini tengah berupaya mengembangkan Embung Kali Glonggong agar kedepan menjadi tempat wisata alam dan kuliner. Dimana nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gayam.
Kepala Desa Gayam, Winto menuturkan, Embung Kali Glonggong ini dibangun pada tahun 2020 sebagai bagian dari tukar guling Tanah Kas Desa (TKD). Lahannya seluas 15.000 meter persegi atau sekira 1,5 hektar.
Pembangunannya terlaksana melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang digulirkan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama operator Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
Pada awalnya Embung Kali Glonggong dibangun untuk mengatasi kesulitan petani dalam memenuhi kebutuhan air dan bercocok tanam. Tampungan airnya mampu memenuhi kebutuhan persawahan hingga 10 hektar.
“Setelah pembangunannya selesai, ternyata embung ini dilihat berpotensi sebagai tempat wisata yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat sekitar,” tutur Kades ring 1 ladang Migas Banyu Urip ini kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (21/12/2022).
Fasilitas di dalam area wisata embung, lanjut Winto, sementara baru area taman untuk pertunjukan seni dan gazebo sebanyak 4 unit. Tentu tidak berhenti di sini. Setelah terpilih mendapat program Desa Berdaya Jawa Timur 2022 dari pemerintah provinsi, pembangunan Wisata Embung X Glonggong fasilitasnya bakal terus ditambah.
“Untuk kedepannya akan kami kembangkan menjadi tempat wisata alam dan kuliner yang dikelola oleh BUMDesa. Sehingga masyarakat Gayam bisa makin merasakan manfaat keberadaan embung,” ujarnya.
Terpisah, Community Relation EMCL, Rifqi Romadhon, menyambut gembira atas pengembangan Embung Kali Glonggong menjadi ikon wisata. Karena akan memunculkan dampak berganda terhadap kesejahteraan masyarakat.
Tahun ini, pihaknya menggandeng Non Goverment Organization (NGO) dari Lembaga Informasi dan Komunikasi Masyarakat Banyuurip Bangkit (Lima 2B) untuk mendampingi program penanaman pohon khusus di Embung Gayam.
Sebanyak 800 bibit pohon telah diberikan ke Desa Gayam. Sebagian di tanam di Embung Kali Glonggong. Tujuannya agar konservasi air embung tetap terjaga. Selain itu, diharapkan kedepan jika fasilitasnya bertambah banyak, lokasinya menjadi rindang.
“Kalau rindang, pengunjung menjadi nyaman. Karena oksigennya banyak. Ini akan menarik wisatawan berdatangan. Dan tak kalah penting juga harus dipromosikan. Mari kita doakan bersama, supaya pengembangan wisata Embung Kali Glonggong sukses,” pungkasnya.(fin)