Fenomena Hidrometrologi Basah Akan Berdampak di Bojonegoro hingga Maret

Kepala BPBD Bojonegoro, Ardhian Orianto.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sedang mengalami hidrometrologi basah atau potensi bencana alam hingga Maret 2023 mendatang. Karena itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi bencana yang mungkin timbul akibat fenomena alam tersebut.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Ardhian Orianto mengatakan, saat ini wilayah Bojonegoro sedang mengalami hidrometrologi basah. Yakni kondisi awan yang selalu diselimuti mendung dan hujan seharian.

“Bain hujan intensitas sedang hingga lebat. Untuk itu, warga Bojonegoro dihimbau agar selalu waspada saat cuaca yang berpotensi ekstrim ini,” katanya.

Dia mengatakan, fenomena hyderometerologi basah merupakan fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer, air atau lautan yang menyebabkan terjadinya hujan deras, tanah longsor maupun banjir.

Untuk itu, masyarakat harus tetap waspada terhadap cuaca, mulai dari hujan dengan intensitas sedang hingga hujan lebat disertai angin kencang dan petir serta waspada tanah longsor.

“Saya menghimbau agar masyarakat harus tetap waspada, diperkirakan fenomena ini akan terjadi sampai bulan Maret 2023 mendatang,” katanya.(jk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *