Ditjen Migas Apresiasi Gas on Stream JTB Berlangsung Aman

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Mirza saat memimpin Management Walkthrough bersama pejabat Pertamina EP Cepu Zona 12 di Lapangan Gas JTB.

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Direktorat Jendral (Ditjen) Migas Kementerian ESDM mengapresiasi capaian proyek gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dilaksanakan Pertamina EP Cepu Zona 12. Proyek strategis nasional (PSN) yang terletak di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, itu dapat mencapai Gas on Stream (GoS) dengan aman.

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra menegaskan, akan terus memberikan dukungan kepada JTB hingga proyek ini sukses menuju fase operasi dan produksi full capacity.

“Alhamdulillah proses sampai akhir tahun 2022 PEPC tidak ada kejadian yang terkait dengan keselamatan kerja. Ini apresiasi kami,” tandasnya saat melakukan kunjungan kerja ke Lapangan Gas JTB, Rabu (11/1/2023).

Mirza menjelaskan, Management Walkthrough (MWT) ini bertujuan untuk memperkuat budaya keselamatan kerja pada lingkungan industri hulu migas. Selain itu, agenda seperti ini juga sebagai upaya mewadahi kebutuhan diskusi untuk sosialisasi keselamatan migas serta memecahkan masalah yang dihadapi di lapangan sekaligus memberikan semangat bagi para pelaku kegiatan usaha migas.

“Ini sebagai salah satu cara untuk mengetahui kondisi riil bagi pekerja di lapangan yang perlu dibantu atau didukung,” tambahnya.

Pjs. General Manager Gas Project JTB Agung Prabowo menegaskan, keberhasilan JTB saat ini tidak lepas dari dukungan seluruh pihak dalam pelaksanaan pekerjaannya. JTB terus berkomitmen untuk mencapai jam kerja selamat dan mendapatkan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha 1 tahun 2022 dari Kementrian ESDM.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM yang terus memberikan support kepada tim JTB,” ujarnya dalam keterangan resminya yang diterima suarabanyuurip.com, Kamis (12/1/2023).

Agung menjelaskan, produksi sales gas dari JTB saat ini sekitar 40 persen atau sekitar 70 – 75 MMSCFD dan terus dalam proses peningkatan kapasitas.

Dalam kunjungan kali ini rombongan berkesempatan melakukan site visit di sekitar Gas Processing Facility (GPF) dengan menggunakan kendaraan roda empat. Diharapkan seluruh kegiatan di hulu migas dilakukan secara aman, andal, dan tidak ada gangguan yang dapat memengaruhi produksi migas.(suko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *