Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Jawa Timur, H. Budi Irawanto menyusuri beberapa tempat di kabupaten penghasil minyak dan gas bumi (migas) ini Rabu (25/02/2023). Hasilnya, banyak temuan didapat. Mulai infrastruktur yang telat diselesaikan hingga lokasi rawan bencana alam.
Wabup yang akrab disapa Mas Wawan ini menuturkan, bahwa tujuannya berkeliling beberapa lokasi secara acak karena ingin memastikan pembangunan infrastruktur telah terlaksana dengan baik dan dapat dinikmati oleh rakyat sebagai penerima manfaat.
“Selain itu, saya ingin melihat langsung di lokasi, bukan hanya jarene (katanya). Dengan begitu juga bisa bertegur sapa langsung dengan masyarakat,” tuturnya kepada SuaraBanyuurip.com.
Sejumlah temuan didapatkan saat perjalanan. Misalnya beberapa lokasi rawan bencana yang sudah diberi rambu peringatan. Seperti di Desa Sumberejo, Kecamatan Malo, dan di pertigaan dekat gardu trafo wilayah Kecamatan Kedewan. Pada kedua lokasi itu, bahu jalan rawan longsor.
“Kondisi longsor parah seperti ini perlu mendapat penanganan segera secara serius dari dinas terkait. Karena membayakan warga,” ujarnya.
Ada pula fakta ditemukan perihal keterlambatan penyelesaian proyek jalan cor jalur Woncolo – Kawengan. Konsultan dari PT Konindo Panorama, Gregorius alias Elo mengaku, bahwa batas waktu kontrak proyek itu seharusnya telah berakhir pada 2022.
“Namun karena pekerjaan belum selesai maka kontraktor diberi perpanjangan sampai akhir bulan Januari 2023, dan juga dikenai denda sebesar satu permil dari nilai kontrak per harinya,” ungkap Elo kepada Mas Wawan di lokasi.
Dijelaskan, panjang proyek jalan itu totalnya sekira 680 meter dengan lebar 5 meter, plus pengerjaan tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 75 meter. Progresnya disebut telah mencapai 98,80 persen. Sehingga tinggal menyisakan pemasangan Lapis Pondasi Agregat kelas S (LPA- Kelas S) atau urugan berem, dan urugan untuk celah TPT.
“Keterlambatan pengerjaan disebabkan karena lokasi ini ada di dataran tinggi. Sehingga akses untuk pengiriman material jadi sulit. Karena jauh dari Batching Plant,” jelasnya.
Berkaitan hal itu, Mas Wawan mengatakan, bahwa selama mengampu jabatan yang diamanatkan oleh rakyat Bojonegoro, dia selalu berusaha memastikan agar rakyat sebagai pembayar pajak mendapat manfaat yang semestinya dari pembangunan.
“Sejak saya menjabat, tidak pernah anti terhadap pembangunan. Justru saya sering sekali berkeliling turut mengawasi agar dapat memastikan pembangunan yang dikerjakan dapat berjalan secara baik. Supaya masyarakat betul-betul merasakan manfaatnya,” tegasnya.(fin)