Suarabanyuurip.com – Mengawali tahun 2023, operator Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) meraih penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT RI). Empat penghargaan emas diraih dalam CSR & Desa Berkelanjutan Awards 2023. Piagam diserahkan Menteri Abdul Halim Iskandar dalam Sarasehan Peringatan Hari BUM Desa di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (1/2/2023).
Kemendes PDTT RI memberi penilaian tinggi kepada EMCL atas komitmen percepatan pembangunan desa dan pencapaian SDG’s desa melaui Corporate Social Responsibility (CSR). Selama dua hari, tim Kementrian melakukan penjurian di Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur, lokasi EMCL beroperasi.
Desa Karangagung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, mendapat penilaian pada program Pembangunan dan Pendampingan BUMDes Mart Karangagung sebagai pusat oleh-oleh khas Kabupaten Tuban. Minimarket yang dikelola BUMDes ini dinilai berhasil di dalam mendongkrak perekonomian desa pesisir tersebut.
Sedangkan di Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Program Perempuan Indonesia Merajut (PRIMA) dan Program Sekolah Lapang Pertanian yang mendapat nilai tinggi. Pengelolaan usaha produk rajutan di desa terdekat Lapangan Banyu Urip itu telah memberi kontribusi positif bagi BUMDes.
Begitu pula dengan Sekolah Lapang Pertanian. Pendampingan program terbukti berhasil memberi nilai tambah para petani. Selain itu, program memberi pengaruh positif dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan.
Untuk Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Kemendes RI menilai Program Peningkatan Akses Air Bersih yang diprakarsai EMCL sejak tahun 2014 telah memberi nilai ekonomi bagi masyarakat. Selain mencukupi kebutuhan air bersih di desa, program ini telah mewujudkan kemandirian desa dalam pengelolaan air bersih melalui Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum (HIPPAM) di bawah pengawasan BUMDes.
External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin mengatakan, bangga dengan masyarakat sekitar Lapangan Banyu Urip yang punya semangat mandiri dan mau berproses untuk maju. Sejatinya, kata dia, dukungan dari EMCL merupakan dorongan awal yang akan berhasil jika dilanjutkan dengan penuh semangat oleh penerimanya.
“Penghargaan ini untuk masyarakat dan berbagai pihak yang terus bersemangat dalam membangun desa,” kata Ichwan usai menerima piagam dari Menteri Abdul Halim Iskandar.
Ichwan berharap, apa yang sudah dilakukan EMCL bisa memberi inspirasi dan motivasi bagi semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun desa. Program kemasyarakatan EMCL merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang telah disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten.
“Pada pelaksanaannya kita didampingi mitra lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal yang memiliki kompetensi dan visi yang sama-sama ingin membangun desa,” ujarnya.
Pada ajang penghargaan ini, Kementerian Desa melakukan penilaian kepada 53 perusahaan untuk 72 program yang diajukan. Penghargaan emas diberikan kepada 34 program, sedangkan silver untuk 22 program, dan 12 program mendapat perunggu.
“Kami senang bisa mendapat penghargaan dari Kementerian Desa. Menambah semangat kami untuk berbuat lebih banyak bagi desa,” sambung Ketua BUMDes Bonorejo, Irwan.
Dia mengungkapkan, bahwa masih jarang pihak yang peduli bagi pengembangan ekonomi desa. Oleh karena itu, dia berterima kasih kepada EMCL dan SKK Migas yang terus konsisten membantu mereka dalam meningkatkan taraf hidup warga desa melalui program di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi masyarakat.
“Kami yakin, ini terwujud berkat komunikasi dan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan masyarakat,” tandasnya.(fin)