Belum Satu Bulan, Bengawan Solo di Bojonegoro Dua Kali Meluap

Kondisi banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Dusun Mojopencol, Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, pada 18 Februari 2023.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Belum ada satu bulan, Sungai Bengawan Solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dua kali meluap pada awal tahun 2023. Kiriman air dari daerah hulu menjadi biang keroknya.

Banjir luapan sungai Bengawan Solo pertama terjadi pada Sabtu (18/2/2023) dini hari, pukul 00.00 wib. Tinggi muka air (TMA) menyentuh angka 14.04 pielschal atau siaga merah.

Dampaknya, ribuan hektar lahan pertanian di bantaran sungai Bengawan Solo terendam. Bahkan petani terpaksa melakukan panen dini.

Selain itu, air luapan Bengawan Solo juga menerjang permukiman warga, infrastruktur publik. Bahkan perahu penyeberangan di beberapa lokasi penambangan terpaksa berhenti operasi.

Luapan air Sungai Bengawan Solo juga merendam jalan di Dusun Mojopencol RT. 8 – 10 RW. 4 Desa Kalisari Kecamatan Baureno.
Jalan Dusun tergenang air dengan ketinggian ± 20 – 50 Cm. Selain itu, air luapan juga menggenangi fasilitas umum seperti makam dan SDN 1 Kalisari dengan ketinggian air ± 1 meter.

Saat itu, tanggul inspeksi Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, terkikis hingga nyaris jebol.

“Kalau tanggul itu sampai jebol, ratusan hektar lahan pertanian bisa terendam,” Kepala Desa Sambiroto, Gunawan Wibisono kala itu.

Kemudian, sungai Bengawan Solo kembali masuk status siaga merah atau siaga tiga, Jumat (3/3/2023) malam. Sejumlah permukiman warga di sejumlah desa di bantaran Bengawan Solo sudah mulai tergenang luapan air.

“Diprediksi masih ada kenaikan tinggi muka air (TMA) untuk beberapa jam kedepan,” kata Petugas Pembaca TMA Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Budi Susanto.

Dia mengatakan, jika terjadi hujan lokal tren muka air akan mengalami kenaikan. Apalagi saat ini wilayah Bojonegoro Sungai Bengawan Solo sudah berstatus siaga merah pukul 21.00 WIB ketinggian air mencapai 14.38 pielschal dengan tren naik.

“Mudah-mudahan segera berangsur surut,” kata Budi sapaan akrabnya.

Dia mengatakan, penyebab naiknya air Sungai Bengawan Solo karena kiriman dari hulu yakni Bendungan Gajah Mungkur dibuka, ditambah curah hujan di hulu sangat tinggi. Sehingga masyarakat terutama pinggiran sungai harus waspada dan hati-hati.

Sebelumnya, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Ardhian Orianto mengatakan, jika air meluap 35 desa di pinggiran Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro berpotensi terancam banjir. Tentu, masyarakat harus berhati-hati dan waspada jika tren TMA mengalami peningkatan.

“Terutama warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo untuk tetap waspada jika sewaktu-waktu air meluap,” katanya.

Untuk diketahui air luapan Sungai Bengawan Solo sudah mulai menggenangi Kelurahan Jetak, Kelurahan Ledok Wetan dan Kelurahan Banjarejo Kecamatan Bojonegoro.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *