Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Blora – Meletusnya kawah Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, beberapa kali merenggut korban nyawa. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat melarang warga beraktivitas di kawasan Oro-Oro Kesongo untuk mengantisipas jatuh korban jiwa lagi.
Kawah Oro-Oro Kesongo, akhir-akhir ini tengah aktif mengeluarkan letusan lumpur disertai dengan gas beracun. Sejak Selasa (11/4/2023) hingga hari ini Sabtu (15/4/2023), kawah tersebut tercatat sudah berkali-kali meletus menyemburkan lumpur dengan ketinggian belasan meter. Bahkan hingga puluhan Meter, disertai adanya bau gas yang menyengat.
Pada Rabu (12/4/2023) lalu, kawah Oro-oro Kesongo kembali merenggut nyawa. Warino (25), warga Dukuh Pekuwon Lor Desa Gabusan meninggal dunia setelah diduga menghirup gas beracun saat menggembala hewan ternaknya. Sementara satu warga lainnya bernama Suwadi harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dan berhasil selamat.
Bupati Blora, Arief Rohman mengimbau agar warga tidak beraktivitas di kawah Oro-oro Kesongo. Sebab letusan dari kawah tidak bisa diprediksi kapan terjadinya, karena hingga saat ini sedang dalam kondisi aktif.
“Kita harus antisipasi ini, maka dari BPBD sudah memberikan peringatan, tanda batas aman untuk orang hanya sampai sini, karena ternyata jam 11 siang tadi masih ada letusan lagi, jadi (kawah) ini aktif kondisinya. Kita segera bersurat ke kementerian terkait agar ada penelitian soal ini, nanti rekomendasinya seperti apa,” kata Bupati saat meninjau lokasi Kesongo sekaligus menengok keluarga korban dari peristiwa itu, Sabtu (15/4/2023).
Bupati bersama dengan Kepala Pelaksana BPBD Blora, Dinas Sosial P3A Blora, PMI Blora, Baznas Blora, Camat dan Forkopimcam. Mereka mengecek kawasan Oro-Oro Kesongo dari jarak aman sekian kilometer lebih dan di luar papan peringatan.
Selain memasang rambu-rambu larangan, pihaknya juga meminta BPBD bersama Forkopimcam, pemerintah desa bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas, untuk memberikan pemahaman dan imbauan kepada masyarakat setempat agar tidak beraktivitas di Oro-oro Kesongo terlebih dahulu, demi keselamatan bersama.
“Kita berharap Pak Camat, Pak Kapolsek, Pak Danramil, juga dari pihak desa untuk mengimbau masyarakat sekitar kesongo agar mengantisipasi, karena kejadian ini bisa setiap saat terjadi, antisipasinya harus lebih hati-hati sementara ini yang punya hewan dan disekitar Kesongo agar ditarik pulang,” tambah Bupati Arief dalam keterangan resminya.
Saat cek lokasi, Bupati Arief sempatkan datang menemui keluarga korban untuk menyampaikan rasa duka citanya yang mendalam, atas peristiwa yang menimpa almarhum Warino.
Termasuk menengok Suwadi korban selamat. Di kesempatan itu orang nomor satu di Blora saat ini, menyerahkan bantuan sembako dari Dinas Sosial P3A, PMI Blora, serta santunan dari Baznas Blora.
Suwadi, menceritakan bahwa saat kejadian, dirinya tengah berada di sekitar kawasan Oro-Oro Kesongo untuk menjaga hewan ternaknya. Tiba-tiba dirinya mencium bau menyengat.
“Baunya menyengat, buat nafas langsung sesak dadanya,” bebernya.
Sementara itu, Kepala BPBD Bora, Sri Wijanarsih mengungkapkan, pihaknya akan menindaklanjuti arahan dari Bupati Blora. Termasuk, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Forkopimcam dan pemerintah desa setempat agar warga tidak beraktivitas di Oro-Oro Kesongo.
“Kondisi saat ini memang membahayakan bagi warga sekitar, jadi kami kemarin sudah rakor untuk mengantisipasi ini di Polres, untuk warga dilarang mendekat, dengan jarak aman yang sudah ditentukan,”jelas Sri Wijanarsih.(suko)