Kasus LSD pada Sapi Masih Tinggi, Bojonegoro Siapkan 500 Dosis Vaksin

Seekor sapi di Bojonegoro terserang Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau benjol-benjol.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau benjol-benjol pada sapi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur masih tinggi. Namun, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro sudah menyiapkan 500 dosis vaksin yang akan disebar di lima kecamatan terjangkit.

Ketua Kelompok Ternak Ustan Mandiri, Muhammad Ali mengatakan, penyakit benjol-benjol pada sapi sudah terjadi sejak awal tahun ini. Penyakit ini lebih bahaya dari penyakit mulut dan kuku (PMK) karena penularannya melalui gigitan nyamuk dan lalat.

“LSD pada sapi maupun awalnya ditemukan di Kecamatan Sekar dan Margomulyo dan merebak hingga Tambahrejo. Ternak kami terjangkit ada 3 yang terjangkit tetapi sudah sembuh,” katanya, Kamis (4/5/2023).

Dia mengatakan, penyakit LSD ini sangat rawan jika yang terkena anak sapi usia nol tahun. Sebab, hampir 85 persen anak sapi mati, di ustan mandiri sudah melakukan penanganan ekstra sejak 10-13 hari masa kritis.

“Saat ini di Tambakrejo virus LSD sudah landai, meski sempat awal tahun sangat luar biasa sekali terutama di Desa Napis hampir 50 persen ternak terjangkit,” katanya.

Kabid Kesehatan Hewan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Disnakan Bojonegoro Lutfi Nurrahman mengatakan, saat ini kasus LSD bagi ternak di Bojonegoro masih belum landai. Untuk detail datanya belum terekap.

“Namun, Disnakan sudah menyiapkan 500 dosis vaksin bantuan dari Pemprov Jawa Timur. Vaksin ini nantinya akan disebar di lima kecamatan seperti Tambakrejo, Malo, Purwosari, Kasiman dan Ngraho,” katanya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *