Pertamina Patra Niaga: Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Karena Peningkatan Konsumsi

FOTO ILUSTRASI : Warga Bojonegoro saat membeli elpiji 3 Kg dalam operasi pasar yang dilaksanakan Pertamina.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur karena ada peningkatan konsumsi. Ada lima kecamatan di Bojonegoro meliputi Dander, Padangan, Sugihwaras, Kanor, dan Temayang yang mengalami peningkatan konsumsi gas elpiji.

Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, stok elpiji 3 kg di wilayah Jawa Timur dipastikan masih dalam keadaan aman. Sebab, total keseluruhan ada 810 agen dan 33.931 pangkalan yang telah direalisasi penyalurannya dari SPBE untuk Jawa Timur.

“Stok pagi tadi untuk Jawa Timur ada 5.744 metrik ton (MT) dengan estimasi konsumsi harian 4.500 MT/hari,” katanya, Rabu (7/6/2023).

Rehadi menjelaskan, sebelumnya daerah seperti Nganjuk, Probolinggo, dan Bojonegoro mengeluhkan kelangkaan elpiji dari konsumen. Kelangkaan terjadi di tingkat pengecer yang sudah di luar ranah Pertamina karena peningkatan konsumsi.

Kabupaten tersebut mayoritas dikarenakan peningkatan konsumsi elpiji yang tidak diantisipasi di level pengecer selama 4 hari kemarin. Peningkatan konsumsi untuk Jatim selama 4 hari kemarin sebesar 101,2 persen. Namun, di daerah lain stok dalam keadaan aman tidak terpengaruh peningkatan konsumsi tersebut.

Baca Juga :   Pemkab Bojonegoro Tindak Lanjuti Kebijakan Pembelian LPG 3 Kg Gunakan KTP

“Untuk Bojonegoro kami telah berkoordinasi dengan pemkab untuk melakukan permintaan tambahan dropping elpiji sebagai antisipasi panic buying,” katanya kepada suarabnyuurip.com.

Lima kecamatan yang nantinya difokuskan penyaluran gas elpiji karena mengalami peningkatan konsumsi yakni Dander, Padangan, Sugihwaras, Kanor, dan Temayang. Dia mengatakan, Kamis (8/6/2023) akan disalurkan 64.960 tabung khusus Bojonegoro untuk 28 kecamatan se Bojonegoro.

“Kami monitor dan lakukan normalisasi utk kota/kabupaten penyangga di sekitarnya. Pemerintah daerah juga langsung ambil peran aktif dengan turun ke lapangan memantau pengecer dan membuat layanan pengaduan,” katanya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *