SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi di depan Gedung DPRD Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (31/5/2024). Mereka membawa empat tuntutan, diantaranya menuntut DPRD untuk menghadirkan pihak-pihak terkait fenomena kelangkaan LPG 3 Kg.
Ketua Umum PC PMII Bojonegoro Danang Prasetyo mengatakan, gas LPG merupakan salah satu sumber energi yang penting bagi masyarakat terutama di Bojonegoro.
“LPG 3 kg sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat untuk aktivitas memasak,” katanya kepada suarabanyuurip.com.
Namun, belakangan ini masyarakat Bojonegoro semakin kesulitan mendapatkan pasokan gas melon tersebut. PMII Bojonegoro menemukan faktor yang menjadi penyebab gas LPG 3 kg langka, diantaranya selain karena konsumsi meningkat juga faktor utamanya adalah persoalan pendistribusian dan pengawasan.
“Pendistribusian dan pengawasan LPG 3 kg harus ditingkatkan karena masalah ini yang menyebabkan kelangkaan di Bojonegoro,” tegasnya.
Karena itu, dengan kelangkaan LPG yang terjadi, PMII Bojonegoro menuntut DPRD menggunakan hak interpelasi untuk meminta keterangan pemerintah dan pihak-pihak terkait agar memberikan menjelaskan kebijakan strategis terkait LPG 3 Kg yang berdampak luas di masyarakat.
“Berikutnya kami menuntut pengawasan secara intensif dari pemerintah ke SPBE terkait ditribusi dan stok LPG 3 kg. Terakhir kami mendorong Kabupaten Bojonegoro untuk segera melakukan verifikasi data terkait kebutuhan gas LPG 3 kg di Bojonegoro,” katanya.
Sementara itu, perwakilan DPRD Bojonegoro Sally Atyasasmi mengatakan, Komisi B telah menjadwalkan rapat koordinasi terkait kelangkaan LPG 3 pada 7 Juni besok.
“Kami akan mengundang Dinas Perdagangan, Pertamina Patra Niaga, agen hingga distributor wilayah Bojonegoro,” katanya saat menemui para mahasiswa.
Nantinya, Komisi B DPRD Bojonegoro akan membahas skema, alokasi, dan distribusi serta pengawasan LPG bersubsidi. Sehingga tidak mengalami keterlambatan di masyarakat.
“Agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan LPG 3 kg,” tegas politisi Partai Gerinda ini.(jk)