Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Pengembangan sumur migas baru Pad C Sukowati di Dusun Karang, Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur hingga kini masih belum ada perkembangan. Diperkirakan produksi migas di Pad C Sukowati yang ditargetkan pada 2024 bakal molor.
Public Relation PT Pertamina EP Sukowati Field Eko Yudha Prawira mengatakan, belum ada perkembangan baru terkait Pad C Sukowati sejak pergantian sistem pengelola sumur pengembangan tersebut.
“Ini juga berpengaruh terhadap target produksi yang ditargetkan tahun depan,” katanya, Senin (19/6/2023).
Dia mengatakan, sebelumnya Pad C Sukowati ditangani PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field. Kini oleh Subholding Upstreams (SHU) menjadi di bawah Regional 4 Zona 11. Sehingga ada beberapa perubahan terutama target produksi.
“Dan saat ini kami di field masih menunggu update terbaru. Apalagi pengguna lahan juga masih belum jelas,” katanya kepada suarabanyuurip.com.
Anggota Komisi A DPRD Bojonegoro Lasuri mengatakan, pengembangan sumur migas baru Pad C Sukowati masih stagnan. Ini terjadi karena ada pergantian sistem pengelola di Pad C Sukowati.
Dia mengatakan, Pad C Sukowati ini harus betul-betul diperhatikan karena belum ada perkembangan dan masih berkutat pada pembebasan lahan. Bahkan hingga saat ini belum diketahui menggunakan lahan tanah kas desa (TKD) atau tanah warga.
“Jadi harus diperjelas apakah eksplorasi ini dilanjutkan atau tidak karena sudah dua tahun msih stagnan,” kata Lasuri.
Untuk diketahui sebelumnya, investasi awal pengembangan sumur Sukowati Pac C di Banjarsari mencapai 16 juta US atau setara Rp 231 miliar. Juga, cadangan minyak di Banjarsari mencapai 1 sampai 3 juta barel, akan tetapi ini tidak bisa diserap semua. Sebab, yang bisa dinikmati hanya 500 ribu sampai 1,5 juta barel dapat diserap atau diproduksikan.
Sesuai skenario awal, pengembangan migas Pad C Sukowati akan menyedot minyak mentah dari bawaj Alun-alun dan Pendapa Pemkab Bojonegoro, dengan cara bor miring.(jk)