Dikeluhkan Warga, Kades Prayungan Jamin Tak Akan Terjadi Lagi Pembakaran Limbah

Pembakaran sampah sisa limbah bahan pembuatan sepatu dikeluhkan warga karena asapnya dapat menimbulkan polusi udara.(foto tangkap layar video)

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Warga Desa Prayungan, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengeluhkan adanya pembakaran sampah sisa limbah bahan pembuatan sepatu. Sebab dinilai menimbulkan pencemaran udara yang menganggu kesehatan masyarakat sekitar.

“Limbah bahan pembuatan sepatu dari pabrik itu tampaknya dikelola oleh Pemdes Prayungan. Nah sekitar seminggu lalu, limbah itu dibakar asap hitam mengepul. Jadinya mencemari lingkungan dan menggangu masyarakat,” kata salah satu Warga Desa Prayungan yang tidak ingin namanya dipublikasikan kepada SuaraBanyuurip.com, Selasa (08/08/2023).

Menurut sumber tersebut, limbah bahan – bahan sepatu yang dibakar di lapangan voli dekat pemukiman warga, itu diduga berasal dari pabrik sepatu. Sepanjang yang dia ketahui, limbah itu masih bisa dimanfaatkan. Oleh karena itu dikelola oleh para pemuda karang taruna Desa Prayungan menjadi benda bernilai tambah.

“Ada bahan dari kulit, bisa menjadi hand bag (tas jinjing) yang bagus. Ada pula bahan lainnya jika dibakar kan bisa merusak lingkungan. Saya berharap sisa limbah yang diolah tidak dibakar seperti itu,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa (Kades) Prayungan, Lely Yusliani membenarkan ada keluhan warga yang telah dia terima terkait pembakaran limbah. Keluhan itu juga telah ditindak lanjuti.

“Pembakaran sisa limbah itu terjadi hanya satu kali. Bukan tiap hari ada pembakaran. Itupun karena usai penjualan terus bersih-bersih gudang, ada sampah sisa limbah terus dibakar. Saya juga sudah tindak lanjuti dengan teguran,” ungkapnya.

Lely menjelaskan, limbah bahan sepatu itu memang dikelola oleh Karang Taruna Prayungan. Dalam pelaksanaannya mempekerjakan warga setempat. Sedangkan sampah yang dibersihkan merupakan sisa limbah zaman pejabat lama.

“Jadi sebetulnya anak-anak (karang taruna) itu malah bersih-bersih. Ketika ada keluhan dari warga, (mereka) langsung saya tegur lewat telepon. Insyaallah kedepan tidak akan lagi terjadi. Sudah saya peringatkan masalahnya,” tegas Kades Lely.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *