SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur berjanji akan mengecek jalan berdebu di sekitar proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB). Pengecekan ini menyusul adanya keluhan polusi udara dari warga sekitar.
Jalan berdebu tersebut terjadi mulai dari lokasi Jambaran East (JE) hingga Jambaran Central (JC). Saat ini kondisinya masih berupa beskos. Jalan ini merupakan jalan proyek yang digunakan untuk menyalurkan gas dari JE hingga JC melalui pipa. Lokasinya mulai Bandungrejo, Kecamatan Ngasem; Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo; dan Desa Pelem, Kecamatan Purwosari.
Kepala Seksi Konservasi, Mitigasi, dan Adaptasi Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro Muhammad Hanif mengatakan, akan melakukan koordinasi dengan operator Lapangan Gas JTB, Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) terkait jalan berdebu yang mengganggu lingkungan warga.
“Kami juga akan melakukan pengecekan di beberapa titik yang memang menyebabkan polusi udara,” katanya, Jumat (25/8/2023).
Ia mengaku, DLH Bojonegoro belum mengetahui secara pasti apakah jalan berdebu tersebut berstatus jalan desa atau jalan proyek JTB. Tentu jika jalan tersebut adalah milik perusahaan tentu langkah awal yang harus dilakukan perusahaan adalah melakukan penyiraman.
“Jika itu jalan proyek harusnya dilakukan penyiraman agar tidak berdebu,” katanya kepada suarabanyuurip.com.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri sebelumnya menyampaikan, seharusnya PEPC bergerak cepat jika penyebab polusi debu tersebut adalah kendaraan proyek.
“Harusnya dilakukan penyiraman agar tak menganggu lingkungan. Dan saya setuju kalau jalan tersebut dilakukan pengaspalan atau dicor beton,” katanya.(jk)
