Mahasiswa KKN Unugiri Bojonegoro Ciptakan Batik Khas Pejok, Seperti Apa Motifnya

KKN Unugiri.
Mahasiswa KKN Unugiri Bojonegoro mengadakan workshop untuk merintis batik khas Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Unugiri Bojonegoro, Jawa Timur menciptakan batik khas Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru. Batik tersebut bermotif sendang dan daun tembakau.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN 27 Unugiri Ahmad Farid Ustman mengatakan, workshop ini diadakan mahasiswa KKN Unugiri berangkat dari potensi dan permasalahan masyarakat di Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru.

“Dengan dukungan pemerintah desa workshop ini bertujuan untuk menciptakan peluang melahirkan batik khas pejok,” kata Farid sapaan akrabnya, saat workshop design batik khas Desa Pejok di balai desa setempat, Selasa (15/8/2023).

Dia mengatakan, workshop design batik khas Desa Pejok juga memberikan nilai lebih masyarakat Pejok yang mayoritas memiliki mata pencaharian petani. Sehingga, dengan menciptakan motif batik khas Pejok bisa membuka peluang kerja baru.

“Industri batik khas Pejok baru tahap perintisan. Karena itu, dimulai dari workshop desain motif batik bisa menjadi pemantik dan motivasi awal,” harapnya.

Selain workshop tentang desain motif batik khas Pejok, Farid menjelaskan, mahasiswa KKN Unugiri juga melaksanakan pendampingan terkait dengan produksi dan pemasaran melalui market place. Hal tersebut, dilakukan agar nantinya batik khas Pejok bisa berkelanjutan.

“Selama ini batik Pejok fokus batik tulis untuk menjaga tradisi dan kualitas batik nasional. Dan motif batik ciri khas Pejok mengambil tema dadar bakau (tembakau) dan motif sendang,” katanya.

Nantinya, pemasaran batik khas Pejok ini akan dijual di media sosial salah satunya melalui market place. Saat ini masih fokus peningkatan kualitas produksi pembatikkan dan baru dipasarkan untuk kalangan terbatas.

“Produksinya masih terbatas dan tidak setiap hari. Namun, kedepan batik khas Pejok akan menjadi kebanggaan warga Bojonegoro dan mewarnai dinamika batik nasional dan ikonik,” pungkas Farid.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *