PT ADS Investasikan USD10 Juta untuk Optimalisasi Pengembangan Lapangan Minyak Blok Cepu

Minyak Banyu Urip.
Fasilitas pemrosesan minyak Banyu Urip, Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bojonegoro yang bergerak dalam bidang industri migas, PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) dikabarkan berinvestasi sebesar USD10 juta untuk optimalisasi pengembangan lapangan (OPL) pada 7 sumur minyak Banyu Urip, Blok Cepu, yang berpusat di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Direktur Utama (Dirut) PT ADS Bojonegoro, Mohammad Kundori mengatakan, kegiatan OPL itu bukanlah pengeboran sumur baru, melainkan sumur eksisting total sebanyak 7 sumur terdiri 5 sumur infill dan 2 sumur eksplorasi clastic.

Dari investasi total sebesar USD10 juta untuk OPL, per 2023 ini ADS telah membayar sebesar sekira USD181.469. Rencananya pada 2024 nilai investasinya akan ditambah lebih besar lagi mencapai sekira USD4 juta. Karena memang investasi ini pembayarannya dilakukan secara bertahap mulai 2022 sampai tercapai USD10 juta pada 2026.

“Prosentase ini kami bagi berbeda-beda untuk penambahan investasi setiap tahunnya,” ujar pria asli dari desa ring 1 Blok Cepu.

Warga Desa Ngraho, Kecamatan Gayam ini menjelaskan, investasi untuk optimalisasi pada lapangan minyak yang dioperatori oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) itu diharapkan akan menambah cadangan minyak sekira 42 juta sampai 62 juta barel. Sesuai informasi yang diterima kala rapat bersama SKK migas, penanaman modal ini bakal mendongkrak produksi minyak di Lapangan Banyu Urip.

Baca Juga :   Kuatkan Jalinan Kerja Sama, PT ADS Kunjungi Kilang Minyak Cilacap

“Untuk menambah besaran investasi ini otomatis deviden berkurang, namun ADS akan mendapatkan keuntungan dari investasi 7 sumur mulai tahun 2026,” beber Dhory, sapaan akrabnya.

Ketua Badan Kerja Sama (BKS) Blok Cepu, Hadi Ismoyo sebelumnya menyampaikan, investasi untuk pengeboran sumur baru (telah diralat oleh Mohammad Kundori sebagai OPL, bukan sumur baru) di Lapangan Banyu Urip, telah diputuskan pada 23 Oktober 2021. Nilainya mencapai sebesar USD150 juta atau setara Rp 2,1 triliun. Biaya tersebut untuk pengeboran 7 sampai 10 sumur baru dalam rentang waktu empat tahun.

Hadi menjelaskan, dari total tambahan investasi USD 150 juta itu, biaya yang harus dibayarkan BKS Blok Cepu sebesar USD15 juta atau Rp 216.635.250.000. Jumlah tersebut sesuai porsi BKS dalam pengelolaan penyertaan modal (Participating Interes/PI) 10% yang dibagi empat BUMD.

Rinciannya, BUMD Bojonegoro PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) 4,48%; BUMD Provinsi Jatim PT Petrogas Jatim Utama (PJUC) 2,24%, BUMD Blora PT Blora Patragas Hulu (BPH) 2,18%, dan BUMD Provinsi Jateng PT Sarana Patra Hulu Cepu, 1%.

Baca Juga :   Pertamina Belum Sepakati Biaya Pemindahan Rumah Warga

Untuk diketahui, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) telah melaksanakan kontrak pengadaan Rig pengeboran Banyu Urip Infill Clastic dengan operator lapangan minyak Banyu Urip, EMCL.

Penandatanganan itu disaksikan oleh Kepala SKK Migas Dwi Soejtipto pada 10 Agustus 2023 di Jakarta, dilakukan antara Direktur Utama PDSI Rio Dasmanto dengan Senior Vice President Production ExxonMobil Indonesia Muhammad Nurdin.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *