IDFoS dan Filantropi Indonesia Edukasi Kesehatan di Ponpes AL-Rosyid Bojonegoro

DARI KIRI KE KANAN : Narasumber dari Dinkes Bojonegoro, Fatkur Rozi, Ketua IDFoS Indonesia, Joko Hadi Purnomo, dan Pengasuh Ponpes Al-Rosyid, K.H. Muhammad Shofiyullah Masyhur.

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Institute Development of Society (IDFoS) Indonesia dan Filantropi Indonesia kembali berduet menggelar kegiatan bertema kesehatan di Pondok Pesantren Al-Rosyid Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (5/10/2023).

Filantropi Indonesia sebagai pemrakarsa acara kesehatan ini, yaitu Program Sosialisasi dan Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pentingnya Vaksinasi Covid-19 untuk kelompok rentan di Kabupaten Bojonegoro, difasilitasi oleh IDFoS Indonesia.

Hadir dalam acara, tak kurang dari 500 santriwan dan santriwati dari kelas 9 Tsanawiyah dan 10-12 Aliyah, Pengurus Pondok dan Osis, Ustadz dan Ustadzah, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Rosyid, dan Direktur IDFoS Indonesia. Serta narasumber dari Dinas Kesehatan Bojonegoro.

Agenda ‘Sosialisasi dan Edukasi PHBS’ tersebut merupakan salah satu tahapan awal yang bertujuan untuk pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di kawasan pondok pesantren (Ponpes) serta untuk menggalang dukungan demi mensukseskan program Vaksinasi Covid-19 bagi yang belum mendapatkan akses.

Pemateri PHBS, penyelenggara, dan Pengasuh Ponpes Al Rosyid foto bersama para santri.

Pondok Pesantren Al-Rosyid adalah pondok dengan santri terbanyak di Bojonegoro, yakni lebih dari 2.000 orang. Maka perilaku hidup bersih dan sehat adalah fokus utama yang harus diperhatikan oleh pondok pesantren dengan kapasitas besar seperti Al-Rosyid.

Pengasuh Ponpes Al Rosyid K.H. Muhammad Shofiyullah Masyhur dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kehadiran IDFoS Indonesia dan juga Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro atas sosialisasi ini. Dia berharap perhelatan dapat bermanfaat untuk pengurus pondok dan santri pondok pesantren Al-Rosyid.

Kedatangan IDFoS Indonesia dan Dinkes Bojonegoro di Ponpes Al Rosyid ini tentu juga diterima oleh pihaknya dengan rasa sangat senang, sebab kebersihan juga bagian dari iman.

“Oleh karena itu kita harus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat agar tidak lagi ada pemikiran mondok itu harus ‘gudik’ (penyakit kulit) agar dinilai kesantriannya,” kata K.H. Muhammad Shofiyullah Masyhur.

Sementara itu, Ketua IDFoS Indonesia, Joko Hadi Purnomo, menekankan agar mempraktekkan PHBS di mana saja berada, terutama di Pondok Pesantren Al-Rosyid Bojonegoro. Tak hanya itu, para santri harus terus merawat lingkungan pondok pesantren agar tidak menjadi sarang kuman, bakteri, hingga virus.

“Kami harapkan anak-anak di Pondok Pesantren Al-Rosyid Bojonegoro melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, baik di pondok pesantren maupun di tempat lainnnya agar terhindar dari penyakit,” ungkapnya.

Sedangkan narasumber dari Dinkes Bojonegoro, Fatkur Rozi menyampaikan bahwa bakteri, kuman, dan virus dapat berkembang biak secara cepat sehingga dapat bisa menyebabkan penyakit. Oleh karena itu penting untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat, terutama lingkungan pondok agar tetap terjaga.

“Pentingnya menjaga kebersihan, baik itu kebersihan lingkungan pondok, maupun tubuh kita agar terhindar dari kuman, Bakteri, hingga Virus yang menyebabkan penyakit” paparnya kepada peserta.

Kawasan Ponpes selain dikenal sebagai wahana tempat belajar santri dan santriwati dalam mendalami ilmu agama Islam, selama ini juga dikenal bermasalah dari aspek lingkungan hingga sanitasi.

Untuk itu, penting bebas polusi, kondisi tempat tinggal santri yang sehat, terpeliharanya kebersihan, ada fasilitas sarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat, rapi dan tidak ada sampah berserakan, tidak ada genangan air atau tidak becek.

“Sehingga tidak menjadia media vektor penyakit,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Fatkur mengajak para santri untuk bersama-sama mengamalkan ajaran kebersihan ini, sebagaimana pepatah “bersih pangkal sehat” menunjukkan betapa pentingnya kebersihan bagi kesehatan manusia, baik perorangan, keluarga, masyarakat, maupun lingkungan.

“Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan,” tandasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *