Sekda Nurul Azizah Resmikan Gedung Pertokoan Ponpes Al-Rosyid Bantuan EMCL

POTONG PITA : Sekda Nurul Azizah menggunting pita tanda peresmian pertokoan Ponpes Al-Rosyid, Desa Ngumpak dalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro, Nurul Azizah meresmikan gedung pertokoan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Rosyid. Bangunan pertokoan itu merupakan bantuan dari Operator Ladang Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

Hadir dalam agenda yang dipusatkan di kampus II Ponpes Al-Rosyid, di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (28/11/2023) antara lain Sekda Nurul Azizah bersama jajaran Forkopimda, deret Forkopimca Dander, External Affairs Manager EMCL, Beta Wicaksono, Pengasuh Ponpes Al-Rosyid, K.H Alamul Huda Masyhur, Kemenag Bojonegoro, Pemdes Ngumpakdalem, serta diikuti para santriwan dan santriwati setempat.

Kepala Desa Ngumpakdalem, Ahmad Burhani mengatakan, bahwa Desa Ngumpakdalem adalah salah satu desa yang dilewati jalur pipa minyak EMCL. Dari sebab itu, telah banyak menerima adanya Program Pengembangan Masyarakat (PPM) sejak tahun 2014.

Sekda Nurul Azizah berfoto bersama K.H. Alamul Huda Masyhur, External Affairs Manager EMCL, Beta Wicaksono, dan terkait di depan pertokoan Ponpes Al-Rosyid.

“Dan pertokoan ini sebagai hadiah besar kami kepada Ponpes Al-Rosyid berupa PPM dari EMCL, semoga bermanfaat baik untuk lingkungan ponpes maupun masyarakat sekitar,” kata Burhani dalam sambutan.

Pengasuh Ponpes Al-Rosyid, K.H Alamul Huda Masyhur menilai, peresmian pertokoan supaya menjadi momentum bagi kemandirian ekonomi pondok pesantren. Kemudian, terlepas seberapapun besar dan kecilnya pemberian yang diterima harus tetap disyukuri dan dipertahankan.

Baca Juga :   Samsat Mulai Cicil Hutang STNK

“Wujud pemberian EMCL berupa tempat pengolahan sampah, kemudian kendaraan angkut roda tiga yang kami terima sejak 4 tahun lalu masih kami manfaatkan dan masih bagus, begitu pula alat obras,” ujar kyai yang karib disapa Gus Huda.

Gus Huda menyebutkan, pertokoan ponpes berukuran 10 X 9,2 meter yang didampingi lembaga dari Fospora merupakan program Desa Ngumpakdalem. Hal itu dia katakan sekaligus menjadi contoh kepemimpinan yang baik, sebab tidak membeda-bedakan masyarakat yang dipimpin.

“Prinsipnya, siapapun pemimpinnya tidak boleh membeda-bedakan penduduknya meskipun bukan pendukungnya,” tegasnya.

Sekda Nurul Azizah saat didaulat melaksanakan peletakan batu pertama masjid i’tikaf di Ponpes Al-Rosyid.

Sementara External Affairs Manager EMCL, Beta Wicaksono menyatakan, jika pembangunan pertokoan Ponpes Al-Rosyid adalah agenda kolaborasi dengan banyak pihak dan bukan semata-mata program EMCL saja.

Menyambung penyampaian Gus Huda dan Kades Burhani, dimana sebagai program berbasis desa, penentuan lokasi pertokoan telah melewati rembug bersama sebelum hal itu diambil sebagai keputusan yang tepat. Ini dinilai penting agar program memenuhi kemandirian dan keberlanjutan.

Pria yang mengaku mendapat nama dari ayahnya seorang guru matematika asal Madiun ini pun mengucapkan terima kasih sebab pihaknya tidak bisa memberikan kontribusi luar biasa apabila tanpa dukungan seluruh pihak.

“Karena produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip kemudian dialirkan melalui jalur pipa sampai ke Tuban, bayangkan kalau sedikit saja ada gangguan, berapa banyak kerugian negara akibat persolan tersebut,” bebernya.

Baca Juga :   EMCL dan Yayasan Sri Sasanti Latih Merajut Boneka Penyandang Disabilitas RBD

Sedangkan Sekda Nurul Azizah mengungkapkan, permohonan maaf sebab Pj Bupati yang sedianya hadir berhalangan sedang dalam kegiatan di Jakarta. Kendati, mewakili Pemkab Bojonegoro diucapkan terima kasih kepada EMCL dan seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan pertokoan.

Selanjutnya perempuan yang menempati jabatan tertinggi birokrasi di kabupaten penghasil migas ini memaparkan, dari postur APBD 2023 sebesar Rp8 triliun lebih, pendapatan terbesar bersumber dari DBH Migas.

“30 persen dari produksi migas nasional disangga oleh Bojonegoro, sehingga hasil ini dikembalikan lagi kepada Pemkab sebagai DBH Migas,” tutur ASN asli dari Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro ini.

“Harapan kami, pada tahun 2024 nanti, program CSR EMCL dapat bersinergi dengan program pengentasan kemiskinan Pemkab Bojonegoro,” lanjutnya.

Peresmian pertokoan Ponpes Al-Rosyid ditandai secara simbolis dengan pengguntingan pita dan pelepasan balon ke angkasa oleh Sekda Nurul Azizah. Namun sebelum itu, pejabat santun ini sempat didaulat oleh Gus Huda untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid i’tikaf setempat.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *