SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dalam kurun waktu satu tahun hanya turun 150 jiwa. Pada tahun 2023, angka kemiskinan tercatat sebesar 12,18 persen atau sebanyak 153,25 ribu jiwa. Sedangkan tahun 2022 sebesar 12,21 persen atau sebanyak 153,40 ribu jiwa.
Angka kemiskinan ini dinilai masih tinggi karena selama lima tahun kepemimpinan Bupati Anna Mu’awanah hanya berfokus pada sektor pembangunan infrastruktur.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro Kiki Ferdiana mengatakan, angka kemiskinan Bojonegoro tahun ini turun menjadi 12,18 persen dari total jumlah penduduk miskin di Bojonegoro sebanyak 153,25 ribu jiwa.
“Data itu per Maret 2023. Memang turun yang sebelumnya 12,21 persen atau sebanyak 153,40 ribu jiwa tahun 2022 menjadi 12,18 persen,” katanya, Senin (23/10/2023).
Namun, kemiskinan di Bojonegoro turunnya hanya 150 jiwa atau 0,03 persen dalam rentang waktu satu tahun. Melihat kondisi ini harus ada langkah konkrit untuk menurunkan kemiskinan, misalnya dengan memperluas lapangan pekerjaan dan memperbanyak fasilitas pendidikan.
“Juga memberikan bantuan sosial, akses pendidikan hingga melakukan pengendalian inflasi,” kata Kiki sapaan akrabnya.
Juru Bicara Fraksi PAN NRIS DPRD Bojonegoro Lasuri meminta Pemerintah Kabupaten serius mengurangi kemiskinan. Karena jika dilihat dari BPS Bojonegoro, angka kemiskinan hanya turun 0,03 persen per Maret 2023.
“Ini karena di tahun sebelumnya Kabupaten Bojonegoro hanya berfokus pada infrastruktur tanpa memperhatikan sektor lain,” katanya kepada suarabanyuurip.com.
Politikus yang duduk di Komisi B DPRD Bojonegoro ini mengatakan, di APBD 2024 harus ada penganggaran khusus untuk mengurangi kemiskinan di Bojonegoro. Apalagi ada transfer dana bagi hasil sekitar Rp 820 miliar, sehingga bisa dibelanjakan untuk pengentasan kemiskinan.
“Jadi bukan hanya pembangunan infrastruktur, namun hak masyarakat miskin juga dipenuhi,” tegas Lasuri.(jk)
turun ke anak cucu ya maksudnya kemiskinan dibojonegro
Itu karena bupati anna fokus dengan kekayaannya sendiri, Lebih makmur waktu yg jadi bupati pak nyoto
Pikirkan lapangan pekerjaan untuk semua kalangan warga Bojonegoro,khususnya desa purwosari,apa guna APBD besar,penghasil minyak.tapi rakyat tetap miskin,cari kerja susah