SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – PT Meindo Elang Indah telah mengerjakan proyek perawatan sumur minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, sejak akhir Oktober 2023 lalu. Namun, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur belum menerima laporan jumlah tenaga kerja dari kontraktor ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) tersebut.
Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disperinaker) Bojonegoro; Slamet mengatakan, sampai saat ini masih belum ada laporan tenaga kerja masuk atas nama PT Meindo Elang Indah.
“Harusnya segera melaporkan apalagi melibatkan tenaga kerja lokal,” katanya, Rabu (6/12/2023).
Dia mengatakan, pelibatan warga lokal sangat diperlukan untuk mengurangi pengangguran. Terutama warga lokal yang berada di daerah terdampak operasi pengeboran migas Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.
“Jika tidak dilibatkan tentu akan menimbulkan gejolak di masyarakat,” kata Slamet.
Menurut Slamet pelaporan tenaga kerja ke Disperinaker ini penting dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana pelibatan tenaga kerja lokal oleh kontraktor yang mengerjakan proyek di lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu.
“Juga terkait pemenuhan hak-hak pekerja sebagai kewajiban perusahaan apakah sudah diberikan atau belum,” pungkas Slamet.
Dikonfirmasi secara terpisah, Humas PT Meindo Elang Indah, Supardi mengatakan, saat ini sedang menyusun format laporan tenaga kerja untuk dikirimkan ke Disperinaker Bojonegoro.
“Kami akan segera mengirim jumlah total naker,” katanya.
Mantan Kepala Desa Talok, Kecamatan Kalitidu ini sebelumnya juga mengeklaim telah melibatkan 60 tenaga kerja lokal dari desa terdampak untuk kegiatan perawatan sumur minyak di tapak sumur A, B dan C Lapangan Banyu Urip di Kecamatan Gayam. (jk)