SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko
Bojonegoro – Operator ladang minyak dan gas bumi (Migas) Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama mitra pendamping program Tropis Indonesia serah terimakan dan musyawarah desa (Musdes) pertanggungjawaban program peningkatan akses air bersih untuk masyarakat Tahun 2023 di tiga desa sekitar operasi, Selasa 19 Desember 2023.
Ketiga desa ring satu ladang minyak Blok Cepu itu adalah Desa Gayam, Brabowan dan Bonorejo, Kecamatan Gayam, Kebupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Program yang dimulai sejak bulan Juli sampai dengan Desember 20223 ini serah terimanya dilaksanakan di balai desa masing-masing.
Hadir dalam acara, kepala desa dan perangkatnya penerima program, EMCL, Forkopimcam Gayam dan tokoh masyarakat setempat.
Kepala Desa (Kades) Bonorejo, Rahmat Aksan, menyampaikan terima kasih kepada EMCL yang terus menerus membantu warganya dalam memperoleh layanan air bersih.
“EMCL tidak salah memberi desanya banyak program dan itu sangat wajar, karena alamat domisili EMCL memang di Desa Bonorejo,” kata Kades Rahmat Aksan.
Dalam sambutanya, Camat Gayam Palupi, sangat mengapresiasi adanya program air bersih di wilayahnya, dan mendukung EMCL untuk terus bersama masyarakat dengan program-program pemberdayaanya.
“Saya senang dengan keterlibatan masyarakat/ NGO local (TROPIS Indonesia) sebagai mitra yang di gandeng,” ujarnya.
Sementara Ketua TROPIS Indonesia, Musyadad menyatakan, bahwa goal program sudah tercapai dalam program ini. Yakni, tersedianya air bersih bagi masyarakat Desa Gayam, Brabowan dan Bonorejo. Meski belum bisa mencukupi 100 % kebutuhan warga.
“Namun pelan tapi pasti semua akan tercukupi pada akhirnya,” kata Musyadad.
Dijelaskan, dibangun menara air Desa Gayam tinggi 9 meter dengan bak penampung air ukuran 5 meter x 1.75 meter x 2 meter, dan saluran pipa sepanjang 2000 meter. Selanjutnya, dibangun menara air Desa Brabowan setinggi 6 meter dengan bak penampung air ukuran 3 meter x 3 meter x 2 meter, dan saluran pipa sepanjang 600 meter.
Sedangkan di Desa Bonorejo, revitalisasi menara air yang sudah ada setinggi 15 meter dengan ukuran bak 2.8m x 2.8m x 2.8m, dan saluran pipa sepanjang 895 meter.
“Hasil uji lab, kualitas air sumur oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dinyatakan bahwa air sumur yang dihasilkan dari program EMCL ini sangat layak untuk dipergunakan warga setiap hari,” kata Musyadad, kepada SuaraBanyuurip.com, Kamis (21/12/2023).
Perwakilan dari EMCL, Rifqi Romadhon meminta, pemerintah desa (Pemdes) yang sudah mempunyai banyak fasilitas air bersih dibeberapa titik seperti Pemdes Gayam untuk memetakan jaringan pipa yang sudah tertanam agar mudah dalam pemanfaatan dan perawatan air bersih yang di salurkan ke rumah-rumah penduduk.
“Dengan begitu pengelola air bisa cepat bertindak ketika ada gangguan distribusi atau penambahan sambungan ke rumah penduduk. Dan semoga program ini bermanfaat bagi warga penerima program,” sambungnya.(sam)