SKK Migas Apresiasi Tim Jambaran Tiung Biru

FOTO BERSAMA : SKK Migas saat melakukan kunjungan lapangan, dan mengapresiasi tim JTB dan EMCL upayanya yang terbaik dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan migas masing-masing.

SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko

Bojonegoro – Upaya terbaik yang dilakukan tim dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di apresiasi oleh Deputi Keuangan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kurnia Chairi. Di mana saat ini JTB sudah dapat beroperasi secara penuh.

Hal ini disampaikan Kurnia pada saat melaksanakan agenda kunjungan lapangan di Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (21/12/2023).

Kurnia menjelaskan, bahwa saat ini produksi gas dari wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) cukup besar pasokan gasnya. Jadi tinggal menyesuaikan serapan dari pembeli.

“Memang Jawa Timur ini ada kelebihan pasokan (gas), namun di satu sisi kita sudah bisa mendeliver dengan penuh, namun kita menunggu permintaan buyernya,” ujar Kurnia.

“Kami menyampaikan terima kasih atas upaya yang dilakukan oleh tim JTB. Kami harap ini terus konsisten dilakukan,” katanya dalam siaran pers yang diterima SuaraBanyuurip.com, Sabtu, (23/12/2023).

Kunjungan kerja manajemen SKK Migas ke Bojonegoro ini diterima oleh perwakilan pimpinan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang ada di Bojonegoro yaitu, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 dan EMCL.

Baca Juga :   Permen ESDM 37/2016 Mengurangi Celah Pemburu Rente

Adapun agenda spesifik dari kunjungan ini ialah dalam rangka pemantauan kegiatan lifting akhir tahun sebagai upaya dukungan mencapai target produksi industri hulu migas 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD 2030 mendatang.

General Manager PEPC Zona 12, Mefredi, menyampaikan paparan mengenai perkembangan lapangan gas JTB saat menerima kunjungan manajemen SKK Migas, Kamis (21/12).

General Manager PEPC Zona 12, Mefredi menyampaikan paparan mengenai perkembangan lapangan gas JTB. Mefredi menjelaskan, Proses 1 dan Proses 2 yang menjadi bagian penting area plant Gas Processing Facility (GPF) telah beroperasi secara stabil sejak 3 November lalu. Selain itu, proses Placed Into Service (PIS) JTB juga sudah dikirimkan tanggal 14 Desember yang lalu.

“Mudah-mudahan semua proses dapat berjalan lancar, sehingga JTB segera dapat masuk ke fase normal operasi dan mendukung tercapainya ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Senior VP Production EMCL, Muhammad Nurdin menyampaikan, EMCL sebagai KKKS Pemerintah bersama PEPC dan Badan Kerja Sama Participating Interest (PI) Blok Cepu, di bawah pengawasan SKK Migas, akan terus mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi kerja alat di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, serta terus memastikan keselamatan para pekerja.

Baca Juga :   Pemdes Ngampel Tuding Pertamina EP Tak Transparan

“EMCL melakukan upaya-upaya untuk memenuhi target produksi Pemerintah dengan melakukan optimalisasi produksi Lapangan,” katanya.

Sebagai informasi, produksi JTB saat ini di kisaran angka 120 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari). Adapun kapasitas produksi sales gas JTB sendiri mencapai 192 MMSCFD. Namun, pengalirannya sesuai dari serapan gas oleh buyer.

Harapan serapan gas dari Jabanusa yang mengalami over supply dapat semakin optimal jika pipa transmisi Cirebon-Semarang rampung tersambung. Selain menghadirkan gas, JTB juga menghasilkan produk berupa kondensat yang disalurkan ke fasilitas di Banyu Urip milik EMCL, serta produk sampingan asam sulfat, Gypsum dan Na2SO4.(sam)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *