Agustus, Produksi Minyak Blok Cepu Ditarget Bertambah 16.000 Bph

Tajak sumur Banyu Urip infill and Clastic di Well Pad B Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.
GENJOT PRODUKSI : Rig PDSI digunakan dalam tajak sumur Banyu Urip infill and Clastic di Well Pad B Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Produksi minyak lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di wilayah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur ditargetkan kembali meningkat dua bulan kedepan. Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) yang sedang berlangsung sekarang ini diperkirakan mampu meningkatkan produksi sebesar 16.000 BOPD (barel minyak per hari).

“Untuk proyek BUIC akan mulai onstream pada bulan Agustus 2024,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro.

Pengeboran tujuh sumur infill clastic Banyu Urip ini untuk menahan laju penurun produksi secara ilmiah. Produksi minyak yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sekarang ini di kisaran 140 ribu bph.

Wilayah Kerja (WK) Cepu, lanjut Hudi, merupakan produsen minyak terbesar, selain WK Rokan. Kedua WK ini adalah tulang punggung produksi minyak nasional, sehingga kendala di kedua WK tersebut akan berdampak signifikan terhadap produksi minyak nasional.

Oleh karena itu, SKK Migas menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan di dua WK tersebut. Hudi berharap dukungan dari pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah demi kelancaran operasi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Salah satu dukungan penting adalah dukungan perizinan, karena kami masih menghadapi sulitnya proses pembebasan lahan untuk melakukan pengeboran.

“Dampaknya, apabila pengeboran mundur, produksi juga akan turun,” tegasnya dikutip dari situs resmi SKK Migas.

Selain berpengaruh terhadap produksi minyak nasional, menurunnya produksi dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu juga berdampak terhadap dana bagi hasil (DBH) migas yang diterima Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

“Begitu juga sebaliknya, kalau semakin banyak liftingnya dari minyak mentah di Blok Cepu tentunya akan semakin baik juga untuk bagian penerimaan pemerintah,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Adriyanto dalam satu kesempatan.

Begitu pula pendapatan dari penyertaan modal (Participating Interest/PI) 10% Blok Cepu yang diterima PT Asri Dharma Sejahtera (ADS). BUMD Bojonegoro ini bisa menyetorkan pendapatan asli daerah (PAD) dari labanya ke Pemkab Bojonegoro semakin besar jika produksi Banyu Urip meningkat.

Direktur Utama (Dirut) PT ADS Bojonegoro, Mohammad Kundori mengatakan, pengeboran 5 sumur infill dan 2 sumur eksplorasi clastic Banyu Urip ini diharapkan akan menambah cadangan minyak sekira 42 juta sampai 62 juta barel.

“Keuntungan dari investasi 7 sumur ini mulai akan kita terima tahun 2026,” ujarnya.(suko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *