SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Tuban — Pengurus Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah (LAZISNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban mewujudkan kolaborasi yang kuat dalam pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
Hal tersebut tercetus dalam kegiatan miniseminar tata kelola zakat yang dihelat dalam kegiatan Safari Ramadan di aula gedung PCNU Tuban. Diseminasi ketentuan LAZISNU Nomor 1 Tahun 2002 tentang tata kelola lembaga menjadi sorotan utama dalam upaya meningkatkan ketahanan sosial Rabu (03/04/2024) kemarin.
Ketua LAZISNU PCNU Tuban, Joko Hadi Purnomo mengatakan, pihaknya bersama Pengurus Unit Pengumpulan Zakat Infaq dan Sedekah (UPZIS) 20 kecamatan bersama dengan Ketua dan Sekretaris Tanfidziyah MWCNU mengimplementasikan kolaborasi yang kuat dalam pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
“Selain itu kita juga melibatkan lembaga-lembaga NU antara lain LTMNU, RMI, Ma’arif, dan LPTNU, bersatu untuk kolaborasi yang kuat tersebut,” kata Joko Hadi Purnomo dalam keterangan tertulis yang diterima Suarabanyuurip.com, Kamis, (04/04/2024).
Dengan meningkatnya jumlah bencana alam dan kenaikan harga pokok, perlunya kolaborasi dinilai menjadi semakin penting. Melalui koordinasi yang efektif dalam pendistribusian zakat, diharapkan ketahanan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi.
“Itulah pentingnya peran zakat dalam memperkuat ketahanan sosial. Untuk itu kolaborasi antara berbagai lembaga merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut,” tegasnya.
Sementara Ketua PCNU Tuban, K.H. Ahmad Damanhuri menilai miniseminar ini untuk memotivasi pengurus dan meningkatkan semangat dakwah.
“Cakupan dakwah NU sangat luar biasa kita harus saling dorong memberi penguatan,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengapresiasi kinerja LAZISNU saat ini. Program yang sudah canangkan cukup memberi dampak yang luar biasa di kalangan masyarakat.
“Karena programnya luar biasa, LAZISNU harus terus kita dorong agar kemanfaatannya bisa semakin luas dirasakan oleh masyarakat,” tandasnya.(fin)