SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menyebut ada tiga faktor yang menyebabkan LPG subsidi 3 Kg langka. Salah satunya karena banyak petani yang menggunakan LPG 3 Kg sebagai bahan bakar pompa air untuk mengairi sawahnya.
Sales Branch Manager Pertamina, Fajar Wasis mengatakan, konsumsi LPG 3 Kg di Bojonegoro sudah meningkat semenjak ramadan kemarin.
“Dan saat ini kebutuhan LPG 3 Kg juga masih meningkat,” katanya, Rabu (22/5/2024).
Wasis menjelaskan, ada tiga faktor yang menyebabkan LPG 3 Kg langka. Diantaranya dari sektor pertanian, budaya kupatan setelah lebaran Idulfitri kemarin, dan hajatan untuk persiapan ibadah haji.
“LPG 3 Kg untuk sektor pertanian juga meningkat, karena diprediksi akan terjadi kemarau panjang. Sehingga banyak petani mengunakan LPG 3 Kg untuk bahan bakar pompa air mengairi sawahnya,” katanya.
Sasaran pengguna LPG 3 Kg adalah masyarakat miskin, UMKM, nelayan hingga petani kecil. Wasis menegaskan, penggunaan LPG subsidi ke pertanian dibolehkan setelah adanya konversi dari pemerintah.
“Dan dari Pertamina selalu menambah kuota untuk mengatasi kelangkaan LPG 3 Kg di sejak ramadan kemarin,” katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro Nurul Azizah sebelumnya mengatakan, kuota LPG 3 Kg pada 2023 lalu sebanyak 40.340 metrik ton (mt), sedangkan untuk tahun 2024 ini sebanyak 40.843 mt.
“Artinya kuota LPG 3 Kg mengalami kenaikan sekitar 530 mt,” kata di sela-sela inspeksi mendadak LPG 3 Kg di pangkalan dan rumah makan, Senin (20/5/2024).
Nurul menjelaskan, setelah ada evaluasi dari berbagai pihak pada April hingga Mei ini permintaan LPG 3 Kg meningkat tiga kali lipat. Sehingga menyebabkan stok mengalami kekosongan.
“Dan dari hasil rapat juga, untuk memberikan solusi kepada masyarakat Pemkab Bojonegoro pada tahun 2025 mendatang meminta tambahan kuota sebanyak 800 mt,” tegasnya.(jk)