Pertamina EP Sukowati Sukseskan Budidaya Melon dengan Tenaga Surya

Solar cell dari Pertamina EP Sukowati Field untuk sumber daya green house dan taman lansia di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Solar cell dari Pertamina EP Sukowati Field untuk sumber daya green house dan taman lansia di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Tuban — Operator lapangan minyak dan gas bumi (migas) Sukowati, Blok Tuban, PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Sukowati Field, sukses melaksanakan budidaya melon di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Dibalik kesuksesan bertanam buah melon dengan sistem hidroponik itu, ternyata ada sumber energi terbarukan berupa solar cell atau panel tenaga surya yang digunakan oleh Karang Taruna Desa Rahayu untuk suplai daya ke dalam green house.

Ketua Karang Taruna Adinata Muda, Desa Rahayu, Miftahul Khoiri mengaku, mendapat pelatihan dan pembinaan dari Pertamina EP Sukowati Field untuk membudidayakan tanaman melon dengan sistem hidroponik dalam green house bernama Antareja.

Guna mendukung beroperasinya green house “Antareja” tersebut, terdapat panel solar cell untuk sumber tenaga surya yang dimanfaatkan sebagai daya penggerak pompa air untuk menyirami tanaman melon dan sumber daya lainnya.

Hasilnya, sejak ditanam pada 20 Desember 2023 lalu, hampir 2.000 bibit melon jenis premium ini telah menghasilkan buah siap petik untuk dipanen dalam satuan tonase sekira lebih 2 ton atau setara lebih dari 1.600 melon dalam satuan buah.

Tunjukkan hasil budidaya melon hidroponik dalam green house menggunakan sumber energi solar cell.
Tunjukkan hasil budidaya melon hidroponik dalam green house menggunakan sumber energi solar cell.

Ada empat varietas berhasil dipanen, yaitu Elysia, Aruni, Greenie Sweet, dan Greeniegal. Aruni adalah varietas paling banyak di dalam green house. Dari ke empat varietas melon itu bisa dipanen dalam berat antara 1,3 kg sampai 1,5 kg per buahnya.

“Harga buah melon jenis premium ini hampir Rp50 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Terpisah, Manager Pertamina EP Sukowati Field, Arif Rahman Hakim, membenarkan adanya solar cell yang digunakan untuk green house budidaya melon. Hal itu merupakan bagian dari Program Desa Energy Berdikari (DEB) dari Sub Holding Upstream Pertamina yang dilaksanakan di Binaan PT Pertamina EP Sukowati Field.

“Solar cell ini mempunyai daya maksimal sebesar 4.400 Watt dengan kapasitas baterai sebesar 5 Kilo Watt Hours (Kwh),” beber Arif Rahman Hakim kepada Suarabanyuurip.com, Senin (27/05/2024).

Rata-rata pemakaian per harian untuk pompa green house dan penerangan taman lansia sekira 4 KWH. Sehingga semisal satu hari tidak dihidupkan PLTS-nya disebut masih aman, karena kapasitas baterai mencapai 5 KWH.

“Durasi charging (isi daya) pun terhitung singkat, sekitar 3 jam dari 0 persen daya,” tandasnya.(fin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *