SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Sebanyak 417 desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sudah mencairkan dana desa (DD) tahap satu. Misalnya Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam dan Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro menggunakan anggaran DD untuk mengatasi angka stunting.
Kepala Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam Yuntik Rahayu mengatakan, Desa Mojodelik telah menerima dana desa tahap satu sebesar Rp 471,5 juta.
“Untuk pagu DD Mojodelik sesuai earmark sebesar Rp 785,9 juta,” katanya, Minggu (2/6/2024).
Kades perempuan di ring satu lapangan minyak Banyu Urip itu, menjelaskan acuan penggunaan DD berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 145 tahun 2023 tentang pengelolaan dana desa dan Menteri Desa PDTT Nomor 7 tahun 2023 tentang prioritas penggunaan dana desa. Sehingga ada sejumlah sektor yang menjadi prioritas di Desa Mojodelik misalnya pencegahan stunting, ketahanan pangan, dan infrastruktur.
“Ketahanan pangan seperti pembagian tanaman pekarangan berupa lombok per 1 rumah 10 biji lombok. Termasuk pencairan BLT DD,” katanya, Minggu (2/6/2024).
Kepala Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Edi Sampurno mengatakan, pencairan DD tahap satu telah diterima lebih awal, karena Campurejo merupakan desa mandiri.
“Untuk program pembangunan di desa juga disinkronkan dengan pemerintah daerah atau sesuai dengan ketentuan Menteri Desa PDTT,” katanya.
Realisasi penggunaan DD yang menjadi prioritas seperti insfratruktur, ketahanan pangan, bantuan langsung tunai (BLT) DD hingga pencegahan stunting. Namun, kata Edi, untuk anggaran DD tahap satu belum bisa menyebutkan karena datanya ada di desa.
“Untuk DD tahap dua segera mengajukan proposal pencairan, karena untuk urusan administrasi kami sudah selesai,” katanya.(jk)