SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Memasuki musim kemarau sebagian masyarakat Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sudah merasakan krisis air bersih. Seperti yang dialami warga Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru.
“Satu desa di Bojonegoro sudah mengalami kekeringan akibat kemarau tahun ini,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Laela Noer Aeny.
Menurut Laela, Pemerintah Desa Nglumber secara resmi mengajukan permohonan bantuan air bersih ke BPBD untuk membantu warganya yang mengalami kekeringan. Sebab musim kemarau yang terjadi sejak Mei lalu menyebabkan debit sumber air di desa tersebut mengalami penurunan.
“Sehingga kami jika ada desa yang mengajukan dropping air bersih, langsung mengirimkan ke lokasi,” katanya, Rabu (19/6/2024).
Laela menjelaskan, kekurangan air bersih yang dialami warga tentu mengganggu aktivitas sehari-hari terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar. Misalnya memasak, mandi hingga minum tentu membutuhkan air bersih.
“Kami akan siap siaga dan mengirimkan bantuan air bersih untuk masyarakat jika ada pengajuan,” tegasnya.
BPBD Bojonegoro telah menyiapkan 591 tangki air bersih untuk mengantisipasi desa-desa kekeringan. Setiap tangki berisi 5.000 liter yang nantinya disalurkan ke desa terdampak kekeringan.
“Kami juga akan mengalokasikan sekitar 300 unit drum tangki 500 liter dan 1.000 lembar terpal saat puncak kemarau nanti,” pungkasnya.(jk)