Serapan APBD Bojonegoro hingga Pertengahan Tahun 2024 Masih Minim

Gedung Pemkab Bojonegoro.
FOTO ILUSTRASI : Gedung Pemkab Bojonegoro berlantai tujuh di Jalan Mas Tumapel.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hingga pertengahan tahun 2024 ini masih minim.

APBD Bojonegoro tahun ini sebesar Rp 8,7 triliun, namun hingga akhir Juni lalu baru terserap sekitar Rp 1,8 triliun pada semester pertama 2024. Hal itu, diduga karena beberapa pekerjaan fisik belum terealisasi.

Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bojonegoro, Vevi Rahmanawati mengatakan, hingga akhir Juni, APBD 2024 baru terserap 21,97 persen.

“Kabupaten Bojonegoro menargetkan pada pertengahan tahun ini, serapan APBD harus 40 persen, namun serapan belanja daerah baru terealisasi 21,97 persen,” kata Vevi Rahmanawati kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (16/7/2024).

Dia mengatakan, faktor yang menyebabkan serapan minim, karena sejumlah pekerjaan fisik belum terealisasi. Sehingga hingga Juni lalu, masih belum mencapai target yang ditetapkan.

“Masih ada sejumlah pekerjaan dalam proses pelaksanaan kegiatan. Bahkan, ada yang masih dalam proses pengadaan. Jadi, memang belum terealisasi semua,” ujarnya.

Berdasar data dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bojonegoro, APBD Bojonegoro sekitar Rp 8,7 triliun. Dengan total realisasi sekitar Rp 1,8 triliun pada semester pertama 2024.

Dengan rincian, anggaran belanja operasional sekitar Rp 4,4 triliun, terealisasi Rp 1,2 triliun. Kemudian anggaran belanja modal Rp 2,2 triliun, terealisasi sekitar Rp 111 miliar, sedangkan anggaran belanja tidak terduga Rp 103 miliar, terealisasi sekitar Rp 16 miliar dan belanja transfer Rp 1,4 triliun, terealisasi sekitar Rp 467 miliar

Sementara itu, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bojonegoro, Lasuri mengatakan, serapan APBD masih minim karena sejumlah proyek belum berjalan.

“Pemkab Bojonegoro harus mengambil langkah agar para organisasi perangkat daerah (OPD) segera melakukan penyerapan,” katanya.

Dia mengatakan, masih ada kesempatan waktu lima bulan hingga akhir tahun ini, untuk Pemkab Bojonegoro memaksimalkan serapan anggaran.

“Masih ada waktu Pemkab Bojonegoro memaksimalkan serapan anggaran,” pungkasnya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *