SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan, industri hulu migas Blok Cepu memiliki kontribusi kepada negara melalui program pengembangan masyarakat mencapai Rp327 miliar.
Kepala Divisi Program & Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro menyatakan, keberhasilan industri hulu migas tersebut dalam Lokakarya Media Periode I, pada Kamis, 25 Juli 2024, dalam keterangan pers dikutip Suarabanyuurip.com, Sabtu (27/07/2024).
Dalam refleksi 22 tahun mengelola hulu migas, SKK Migas mencatat bahwa industri hulu migas sudah berkontribusi dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp5.045 triliun.
Tak hanya itu, migas juga menyumbang 30% dari total penerimaan negara. Efek berganda berupa peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) juga berkontribusi sebesar Rp76,5 triliun dan telah menyerap 150.000 orang tenaga kerja.
“Selain itu, industri hulu migas juga berkontribusi sebesar Rp143,6 triliun terhadap UMKM atau mendorong sekitar 9,88% pertumbuhan UMKM. Hampir 70% pasokan gas juga diutamakan untuk domestic,” imbuhnya.
Hudi mencontohkan Blok Cepu yang mampu berkontribusi melalui PPM senilai Rp327 miliar dan memberi manfaat kepada lebih dari 200.000 masyarakat. PPM tersebut fokus di bidang kesehatan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi.
Adapun proyek migas di Jawa Timur meski tidak berstatus PSN tetapi menjadi penting karena statusnya sebagai Proyek Strategis Hulu Migas 2024.
“Semua proyek itu bisa berjalan jika suasana kondusif. Suasana kondusif inilah yang diharapkan bisa didukung oleh rekan-rekan media,” tegas Hudi.
Ini karena media massa memiliki peran dalam mendorong kemajuan industri hulu migas. Keberhasilan industri hulu migas tidak terlepas dari kontribusi aktif media massa. Termasuk media di daerah. Sehingga hal ini mendapat apresiasi dari SKK Migas.
“SKK Migas merasakan upaya rekan-rekan media lokal dan regional yang telah berkontribusi positif terhadap industri ini,” ucapnya.
SKK Migas, kata Hudi, terus melakukan berbagai upaya dan Kerjasama dengan media. Berkolaborasi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan menjaga agar semua pemangku kepentingan tetap mendukung kelancaran operasi migas.
“Media sudah sangat aktif membantu kami. Misalnya saja, hingga Juni 2024 sudah ada sekitar 13.000 pemberitaan tentang industri hulu migas. Luar biasa,” puji Hudi.(fin)