Diduga Cemburu, Pasutri Siri di Mojodelik Dibacok Mantan Suami

Pembacokan.
Korban pembacokan warga Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam saat mendapat perawatan medis di PKU Kalitidu.

Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro — Sepasang suami istri (Pasutri) siri di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menjadi korban pembacokan oleh seorang pria. Terduga pelaku merupakan mantan suami sirinya.

Pasutri yang menjadi korban pembacokan adalah JMG (66) dan SGT. Pelakunya, SDR (66).

Akibat pembacokan itu, SGT menderita luka memanjang di area perut, leher, dan beberapa titik bacokan di tangan. Sementara suami sirinya, JMG mendapat luka di tangan akibat menangkis sabetan sabit dari SDR.

Peristiwa berdarah ini ditengarai berlatarbelakang asmara. Perempuan inisial SGT diketahui telah menikah siri dengan terduga pelaku inisial SDR (66). Tetapi pada Kamis, 24 Oktober 2024, SGT kabarnya telah menikah lagi secara siri pula dengan JMG (66).

“Pengakuan Pak SDR ini, dia tidak tahu kalau Bu SGT ini nikah lagi siri dengan korban JMG,” kata Kepala Desa Mojodelik, Yuntik Rahayu saat dikonfirmasi Suarabanyuurip.com, Senin (28/10/2024).

Tetapi SGT memberikan pengakuan sebaliknya. SGT mengatakan jika telah meminta izin kepada SDR untuk menikah lagi dengan JMG. Pada Minggu (27/10/2024) malam, ketiga orang tersebut bertemu untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Saat ketiganya bertemu malam itu tidak terjadi pertengkaran, dan pak SDR-nya itu pulang,” tutur Yuntik.

Namun, pada Senin, 28/10/2024 sekitar pukul 01.00 WIB, SDR  keluar rumah membawa sabit mendatang rumah SGT kemudian membacoknya dan JMG.

“Mungkin karena nggak terima atau cemburu,” ucap Yuntik.

Setelah membacok kedua korban, SDR langsung pulang. Ia mengaku kepada anaknya usai membacok orang. Setelah itu, terduga pelaku datang ke rumah kades, karena rumahnya berdekatan. Saat SDR datang, Yuntik mengaku tidak tahu karena masih tidur.

“Beberapa saat setelah saya bangun, suami saya ketika itu saya suruh menunggu di rumah Pak SDR (terduga pelaku) karena takutnya dikeroyok massa, situasi saat itu kan Pak SDR ini dicari oleh banyak orang dan para pemuda,” tutur Yuntik.

Menurut kades di wilayah ring 1 pengeboran migas Lapangan Banyu Urip ini, SDR mengakui perbuatannya salah, sehingga dicari orang banyak.

“Ndak apa-apa wong aku memang salah, kata dia,” ucap Yuntik menirukan perkataan SDR.

“Tiga orang yang terlibat kejadian umurnya sama-sama tuanya,” tambah Yuntik.

Kades Yuntik selanjutnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Gayam. Sementara kedua korban dibawa ke PKU Kalitidu untuk mendapat perawatan medis.

Hingga berita ini diterbitkan, Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP. Bayu Adjie Sudarmono belum memberikan keterangan resmi atas upaya konfirmasi yang dilayangkan suarabanyuurip.com.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait