SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Pasca aksi demonstrasi damai yang dilakukan oleh warga dan kontraktor ring 1 lapangan minyak dan gas bumi (Migas) Banyu Urip, Blok Cepu, yaitu dari Kecamatan Gayam dan sekitarnya, pihak pengelola ladang migas Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) memberikan tanggapannya.
External Engagement & Socioeconomic Manager EMCL, Tezart Elvandiar menyatakan, bahwa pihaknya menghargai aksi unjuk rasa yang berlangsung di jalan layang atau fly over EMCL sisi utara turut Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (21/11/2024) kemarin.
“Kami bertumbuh bersama masyarakat dan pengusaha lokal,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (22/11/2024).
Tezart menyatakan, EMCL menghargai ekspresi damai sesuai dengan hukum selama tidak mengganggu kegiatan operasional objek vital nasional.
“Hal ini sudah menjadi bagian terpadu dalam cara kami beroperasi,” ujarnya.
Di lain sisi, lanjut Tezart dalam surat elektronik yang diterima media ini, beberapa kontraktor lokal sekitar lapangan Banyu Urip yang bekerja sama dengan EMCL memberikan pengakuan. Salah satunya ialah Direktur PT Pangastuti Excellence dari Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Mukhlas.
“Saya meyakini, dalam ikhtiar apapun, kita harus terus belajar. Baik itu kerja maupun berbisnis, kita tetap harus terbuka, belajar, terus memperbaiki diri, dan pantang menyerah,” ucap Mukhlas.
Kontraktor lokal lainnya ialah Mintarsih. Pengusaha perempuan dari Desa Bonorejo ini juga mengakui bahwa banyak kontraktor lokal yang berhasil, namun juga tidak sedikit yang berhenti.
Ia katakan, bahwa adanya perbedaan di antara mereka adalah cara menyikapi masalah dan sikap profesional dalam bekerja.
“Orang yang tidak mau belajar akan dengan sendirinya terseleksi alam,” ungkapnya.
Diwartakan sebelumnya, ratusan demonstran yang terdiri unsur kontraktor dan masyarakat sekitar ladang migas Banyu Urip, Blok Cepu di Kecamatan Gayam, dan Jambaran melanjutkan demo ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (21/11/2024).
Kedatangan pendemo ke gedung wakil rakyat karena merasa tidak puas atas jawaban dari pengelola ladang migas Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Audensi antara perwakilan warga dan perusahaan saat unjuk rasa di fly over, pintu masuk pengeboran, turut Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, tidak membuahkan kesepakatan.
Demonstran yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Banyuurip dan Jambaran (Forkomas Ba-Ja) ini tiba di gedung DPRD Bojonegoro sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka kemudian melanjutkan orasi.
Beberapa menit kemudian, sejumlah perwakilan pendemo diantaranya Muhammad Fauzan, Subagyo, Mahmudi, Jaswadi, dan Parmani, diterima untuk hearing bersama Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Sally Atyasasmi dan jajaran.
Dalam hearing dengan komisi yang menangani masalah perekonomian dan perindustrian ini, Muhammad Fauzan mengatakan, demo yang dilakukan merupakan bentuk protes terhadap operator Lapangan Migas Banyu Urip, Blok Cepu, EMCL yang dianggap tidak mematuhi keberadaan Perda Konten Lokal.(fin)