SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Alokasi dana desa (ADD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur naik lagi menjadi Rp 439 miliar di tahun 2025. Dari sebelumnya di tahun ini ADD Bojonegoro sebesar Rp 438 miliar. Kenaikan ADD tersebut salah satunya dipengaruhi naik turunnya harga minyak mentah dan lifting migas.
Kabid Perimbangan dan PAD lainnya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro, Achmad Suryadi mengatakan, semenjak tahun 2022 lalu besaran ADD Bojonegoro selalu mengalami kenaikan.
“Namun, uang yang digelontorkan ke desa melalui ADD besarannya berbeda. Itu karena dipengaruhi jumlah penduduk, angka kemiskinan, dan desa di sekitar operasi migas,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Senin (16/12/2024).
Dia mengatakan, ADD yang diberikan kepada desa penghasil migas nominalnya lebih besar dibandingkan non penghasil migas. Misalnya Desa Gayam dan Mojodelik tahun ini menerima ADD kurang lebih Rp 3 miliar.
“Tapi tahun 2025 turun menjadi Rp 2 miliar. Penyebabnya, karena naik turunnya harga minyak mentah dunia dan prognosa lifting,” katanya.
Suryadi mengungkapkan, pada 2022 lalu, nilai ADD di Kabupaten Bojonegoro sebesar Rp 298 miliar, kemudian naik lagi menjadi Rp 403 miliar pada tahun 2023. Besaran ADD Bojonegoro pada tahun 2024 kembali meningkat menjadi Rp 438 miliar.
“Tahun depan (2025) naik lagi menjadi Rp 439 miliar, atau naik sekitar Rp 790 juta,” jelasnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri mengatakan, naiknya ADD Bojonegoro tentu dipengaruhi dana bagi hasil (DBH) Migas atau dana transfer dari pemerintah pusat.
“Artinya dengan naiknya ADD ini bisa mempercepat pembangunan di desa,” katanya.
Untuk diketahui, Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) kembali mengalami penurunan pada bulan November 2024 ke level USD71,83 per barel. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar USD1,70 dibandingkan bulan Oktober 2024 sebesar USD 73,53 per barel.
Penetapan ICP November 2024 sebesar USD71,83 per barel tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 373.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan November 2024 tanggal 10 Desember 2024. Penurunan harga minyak dunia menjadi faktor utama di balik penurunan ini turut memicu kekhawatiran akan potensi dampaknya terhadap perekonomian nasional.(jk)