SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) Sigaret Kretek Tangan (SKT) Mitra Produksi Sigaret (MPS) Dander menggelar sarapan dan diskusi bersama Anggota DPR RI Eko Wahyudi dan Wakil Ketua III DPRD Bojonegoro Mitroatin, Selasa (31/12)2024). Kegiatan tersebut, merupakan refleksi akhir tahun 2024 untuk memberikan semangat para buruh rokok agar bekerja maksimal pada tahun depan.
Direktur Utama PT Kareb Alam Sejahtera (MPS Dander), Sriyadi Purnomo mengatakan, sarapan dan diskusi bareng bersama wakil rakyat ini merupakan refleksi akhir tahun 2024, agar lebih semangat bekerja dalam menyongsong 2025 mendatang.
“Refleksi ini untuk memberikan semangat bagi 3.000 buruh rokok yang ada di MPS Kapas,” katanya.
Dia mengatakan, diskusi bareng ini juga membahas sejumlah kebijakan pemerintah yang bakal merugikan pengusaha rokok. Diantaranya kebijakan mengenai rencana kenaikan tarif cukai rokok yang berpotensi mencekik pengusaha sektor tembakau, dan Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (R-Permenkes) tentang Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik yang mengatur terkait kemasan rokok polos.
“Pasti ini akan berdampak pada pengusaha di sektor tembakau, dan dikhawatirkan menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Apalagi MPS Dander ini memiliki ribuan pekerja, jika kebijakan pemerintah tersebut ditetapkan akan timbul gelombang PHK,” katanya kepada Suarabanyuurip.com.
Sehingga, PT Kareb Alam Sejahtera meminta Anggota DPR RI Eko Wahyudi untuk mengawal kebijakan tersebut agar tidak ditetapkan. Termasuk untuk di Bojonegoro, PT Kareb juga berharap Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin mengawal penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) Cukai Hasil Tembakau (CHT) agar para buruh bisa menikmatinya.
“Kedepan kami juga mengusulkan dari DBH CHT para suami pekerja di PT Kareb bisa diberikan usaha salah satunya budidaya lele,” imbuhnya.
Sementara Wakil Ketua III DPRD Bojonegoro, Mitroatin mengatakan, sebagai wakil rakyat tentu mengucapkan terima kasih kepada PT Kareb karena telah mengurangi angka pengangguran di Bojonegoro.
“Sehingga kami berharap para pekerja bisa menganggap MPS Dander ini milik sendiri, sehingga bisa memotivasi rasa semangat saat bekerja,” tandasnya.(jk)